Jalur Sepeda Seru di Sukawati, Lintasi Desa Tradisional dan Pantai Berpasir Hitam

Pehobi sepeda yang ingin menjauh dari pusat keramaian di Bali biasanya memilih untuk menyusuri kawasan Kintamani-Ubud. Namun sebenarnya masih banyak area lain yang menarik untuk dikunjungi sembari mengayuh pedal sepeda. Salah satunya adalah Sukawati yang terletak tak jauh dari Denpasar.

Kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Gianyar ini terkenal dengan pasar seni tradisionalnya, sehingga kebanyakan wisatawan datang kemari hanya untuk berbelanja oleh-oleh. Meski demikian, sayang bukan kalau sudah jauh-jauh ke Sukawati hanya untuk mampir tanpa menjelajahinya?

Terlebih, lanskap alam di sini beragam, dari ngarai dan curug tersembunyi hingga pantai-pantai berpasir hitam yang sepi pengunjung. Di sepanjang perjalanan pun, kamu tak hanya dapat menikmati arsitektur tradisional khas Bali, namun juga hijaunya persawahan maupun pepohonan.

Perjalanan bersepeda di Sukawati bisa diawali dari Desa Batubulan. Terletak sekitar 10 km jauhnya dari Denpasar, desa wisata ini tak hanya merupakan salah satu lokasi terbaik untuk menonton pementasan tari tradisional, seperti barong, kecak, dan legong, namun juga terkenal sebagai sentra penghasil kerajinan patung.

Tak heran kalau di sepanjang jalan banyak ditemui galeri maupun toko yang memajang berbagai koleksi patung atau karya seni lainnya. Karena membawa sepeda, kamu dapat dengan mudah berhenti untuk sejenak mengagumi koleksinya, atau bahkan mampir untuk membeli karya seni tersebut sebagai oleh-oleh.

Dari situ, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke utara menuju Air Terjun Tegenungan, atau yang dikenal juga sebagai Air Terjun Kemenuh. Dari Desa Batubulan, jarak tempuhnya sekitar 10 meter melalui jalan beraspal, sebelum dilanjutkan dengan menuruni tangga dari lokasi parkir.

Buat kamu yang enggan menuruni ratusan anak tangga tersebut, tak perlu khawatir karena pemandangan air terjun tersebut sebenarnya bisa kamu lihat dari atas. Namun kalau ingin sekalian bermain air maupun berfoto dengan latar air terjun, kamu bisa langsung turun ke bawah. Jangan lupa bawa baju ganti ya bila ingin berbasah-basahan!

Sepuasnya bermain di air terjun, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Pasar Seni Sukawati, atau Pasar Seni Guwang yang lebih sepi, untuk mengisi perut sekaligus membeli oleh-oleh. Jangan lupa menawar untuk mendapatkan harga terbaik ya!

Kalau tak ingin berbelanja, lanjutkan mengayuh pedal sepedamu hingga sampai Pantai Purnama. Pantai berpasir hitam ini menyuguhkan suasana yang masih asri dan sepi, cocok untuk rebahan sambil menikmati suara deburan ombaknya yang menenangkan. Kamu juga bisa menggelar tikar di sini untuk sekadar berjemur ataupun berpiknik sembari menanti matahari terbenam.

Setelah itu, tergantung pilihan, kamu bisa pulang menuju akomodasi tempat menginap, atau mengisi perut dahulu di Pasar Senggol Batubulan dengan menu khas Bali, seperti sate lilit, nasi campur, aneka jajanan tradisional, dan masih banyak lagi. Pasar ini buka sekitar pukul 18:00 hingga pukul 22:00.

Selesai sudah kegiatan bersepedamu selama satu hari di Sukawati! Contoh perjalanan di atas tentu saja bisa dimodifikasi sesuai selera dengan menambahkan tempat-tempat wisata lainnya yang ingin dikunjungi.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here