Fenomena laut terbelah bagai kejadian di kisah Nabi Musa tak hanya bisa kamu temui di Pulau Jindo, Korea Selatan. Di Indonesia, kamu bisa menjumpai fenomena serupa di Pantai Lariti, Nusa Tenggara Barat. Menariknya lagi, fenomena ini bisa kamu saksikan hampir setiap harinya, tak seperti di Pulau Jindo yang hanya terjadi setiap tahun.
Fenomena ini bisa kamu saksikan sekitar pukul 16:00-18:00 dan 03:00-07:00 ketika laut bagai terbelah dan kamu bisa berjalan di celah kering di perairan tersebut untuk menuju pulau di seberangnya, Nisa Pualiman. Airnya bisa begitu surut sehingga tampak pasir putihnya, atau masih tertutup air, namun memungkinkan untuk dilewati dengan berjalan kaki.
Fenomena alam ini sendiri terjadi karena adanya perbedaan pasang naik dan surut, sehingga membentuk jalan sepanjang hampir 100 meter dan selebar 20 meter. Selagi kamu menikmati sensasi berjalan membelah lautan, kamu bisa melihat keindahan perairan di kedua sisinya yang dangkal. Bahkan, hamparan terumbu karangnya bisa terlihat jelas dari permukaan.
Tentu saja selain menyaksikan fenomena yang tak biasa ini, kamu bisa melakukan kegiatan lain saat berwisata di Pantai Lariti. Terlebih, perairannya yang biru dan jernih mengundang untuk diselami.
Ombaknya pun tak begitu besar, sehingga aman dan nyaman untuk sekadar bermain air atau berenang di tepian. Sementara yang ingin snorkeling bisa membawa alatnya sendiri untuk melihat keindahan bawah lautnya.
Kalau ingin berfoto, kamu bisa mengambil gambar dari pulau di seberang pantai ini, atau menuju spot-spotnya yang menarik, seperti ayunan yang dibangun di atas hamparan pasir. Saat sedang pasang, bagian bawah ayunan tersebut akan tertutup air, sehingga kamu seolah-olah sedang bermain ayunan di tengah laut.
Pantai Lariti terletak di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Dari Pelabuhan Sape, kamu bisa mencapainya dengan berkendara selama 15 menit. Sementara dari pusat kota Bima, jaraknya sekitar 51 km, atau bisa ditempuh dengan 1,5 jam berkendara.
Untuk menikmati keindahan pantai ini, kamu hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp5 ribu, sudah termasuk biaya parkir. Fasilitas yang tersedia di kawasan pantai antara lain warung makan seafood, gazebo untuk bersantai, jasa penyewaan kamera, maupun toilet.
Teks: Melinda Yuliani