Salah satu cara terbaik untuk menyaksikan indahnya Danau Toba adalah dengan mendaki puncak-puncak di tepinya dan menikmati pemandangannya dari ketinggian. Selain Bukit Holbung, puncak lain yang bisa kamu daki adalah Pusuk Buhit yang berada di sisi barat Danau Toba.
Pusuk Buhit, atau ‘puncak bukit’ dalam bahasa setempat, merupakan gunung berapi dengan ketinggian 1.972 mdpl. Masyarakat suku Batak percaya bahwa leluhur mereka diturunkan di sana dari kayangan. Makanya tempat tersebut disucikan dan kerap digunakan untuk melakukan sejumlah ritual.
Pendakian ke Pusuk Buhit bisa dimulai dari Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Desa Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Dari Medan, tempat tersebut bisa dicapai dengan berkendara selama enam jam.
Biasanya, wisatawan akan sekalian mampir di beberapa spot wisata menarik di sepanjang perjalanan. Misalnya, Menara Pandang Tele untuk melihat pemandangan Pusuk Buhit dari kejauhan, atau Simpang Gonting View Point untuk menyaksikan indahnya Danau Toba.
Setibanya di sana, kamu bisa memulai pendakian hingga batas jalan aspal. Trek kemudian berganti menjadi trek tanah dengan rute memutari punggungan bukit dan jurang di sisi kanan. Di sepanjang perjalanan, kamu bisa melihat pemandangan Desa Pangururan.
Setelah melewati Batu Pertolongan, rute akan berlanjut melewati helipad yang kerap dipakai ketika presiden atau pejabat negara berkunjung ke kawasan ini. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju puncak Pusuk Buhit dengan medan yang cukup terjal dan menguras tenaga.
Pendakian ke puncak membutuhkan waktu sekitar lima jam. Namun, perjalanan tersebut tak akan terasa melelahkan karena akan disuguhkan hijaunya alam yang memanjakan mata. Kalau beruntung, kamu bahkan bisa melihat langsung ritual yang dilakukan oleh warganya saat berziarah.
Karena tak ada base camp resmi, sebaiknya pendakian didampingi oleh pemandu lokal yang sudah paham betul dengan medan pendakian. Kalau perlu, gunakan jasa operator tur sehingga kamu tak perlu repot mengendarai mobil dan dapat menghemat stamina sebelum memulai pendakian.
Teks: Melinda Yuliani