Pernah mendengar istilah plogging? Pertama kali dipopulerkan di Swedia, aktivitas ini memadukan joging sambil memungut sampah.
Selain memiliki manfaat untuk membantu menjaga lingkungan, aktivitas ini diakui sebagai bentuk olahraga karena memadukan variasi gerakan tubuh seperti membungkuk dan berjongkok. Kalori yang dibakar pun bisa mencapai 288 kalori untuk plogging selama setengah jam, jauh lebih banyak ketimbang lari santai yang hanya membakar sekitar 235 kalori.
Di Indonesia sendiri, plogging juga kerap dilakukan oleh sejumlah komunitas. Sebut saja Mulung Parahita yang akan menggelar ajang lari maraton bertajuk The Last Hope.
Tak seperti ajang lari pada umumnya, The Last Hope memiliki misi untuk mengajak peserta mengumpulkan 10 ton sampah plastik dan 30 ton sampah organik. Para peserta juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maupun mengajak mereka untuk bekerja sama melanjutkan program menyelamatkan Bali dari sampah plastik selama dua tahun ke depan.
Melibatkan 1.000 peserta, ajang ini rencananya digelar pada 27 September hingga 9 Oktober 2021. Total jaraknya mencapai 466 kilometer dengan rute mengelilingi Bali.
Berlangsung selama 13 hari, kegiatannya akan dibagi dalam beberapa checkpoint. Peserta bisa memilih salah satu atau lebih, sesuai kemampuan. Jarak larinya akan berbeda-beda, yakni mulai dari 5K, 7K, 8K, 10K, 11K, 15K, 19K, 20K, 35K, hingga 48K.
Bila PPKM Level 4 sedang berlaku, jumlah pesertanya dibatasi 10 orang per checkpoint. Selama acara berlangsung, peserta wajib mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Biaya pendaftaran Rp100.000, sudah termasuk e-BIB, medali finisher, e-sertifikat, dan donasi. Bagi peserta di luar Bali, mereka juga bisa mengikuti ajang ini secara virtual dengan biaya pendaftaran Rp50.000. Registrasi bisa melalui laman ini. Untuk info lebih lanjut, hubungi WhatsApp 082144947404 atau kunjungi akun Instagram @mulungparahita.
Teks: Melinda Yuliani
