Berbicara Ende, kebanyakan orang lebih mengenal danaunya yang ikonik, yakni Danau Kelimutu yang kerap dijuluki Danau Tiga Warna. Namun, kawasan ini juga menyimpan gunung berapi yang menarik untuk disambangi dan menantang untuk didaki.
Adalah Gunung Iya, gunung berapi di semenanjung selatan Ende. Merupakan bagian dari jalur vulkanik Banda, gunung ini relatif mungil dengan tinggi hanya sekitar 600 meter. Namun banyak yang menganggap gunung ini sebagai salah satu gunung terindah di Flores.
Untuk melakukan pendakian di sini, disarankan menggunakan jasa pemandu lokal. Walau ketinggiannya rendah, jalur pendakiannya cukup berbahaya, terutama saat menuruni gunung. Medannya berupa tanah berpasir yang licin dengan parit, lubang, dan rerumputan tinggi, sehingga kerap mengecoh pendaki dan mudah menyesatkan.
Selain memastikan keselamatan pendaki, pemandu juga dapat menunjukkan spot-spot terbaik untuk menikmati pemandangan, selain memberikan tips-tips berguna maupun menceritakan kisah-kisah menarik tentang Gunung Iya maupun kawasan di sekitarnya. Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Iya sendiri adalah dari pagi untuk menghindari teriknya matahari.
Total ada tiga jalur pendakian untuk mencapai puncaknya. Pertama, pendakian dari Kampung Rate yang menyusuri punggungan bagian utara Gunung Iya dengan kemiringan medan sekitar 30-40 derajat. Durasi pendakian sekitar tiga jam hingga tiba di puncak.
Jalur kedua dimulai dari Pelabuhan Ende dengan naik kapal untuk menuju kaki barat Gunung Iya. Dari situ, pendakian dapat ditempuh dalam waktu lebih singkat, yakni sekitar dua jam. Namun, medannya lebih terjal, dengan kemiringan hingga 40-60 derajat.
Opsi terakhir, kamu bisa mendaki dari Kampung Arubara yang berada di lereng tenggara Gunung Meja. Kalau berangkat dari titik ini, kamu juga akan melintasi Gunung Roja untuk sampai ke Kawah 1. Durasi pendakian lebih lama, sekitar empat jam, namun medan pendakian relatif mudah.
Setibanya di puncak, kamu bisa menyaksikan pemandangan alam yang tersaji, dari kawasan pesisir selatan Ende, Pulau Ende di seberangnya, hingga Laut Sawu yang terhampar luas. Pastikan membawa kamera untuk mengabadikan keindahannya ya!
Teks: Melinda Yuliani