Setiap tahunnya, tepatnya pada tanggal 14 bulan Kasada dalam penanggalan Jawa, masyarakat Tengger menggelar Yadnya Kasada. Tahun ini, upacara adat tersebut jatuh pada tanggal 25-26 Juni.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Gunung Bromo pun ditutup mulai Kamis, 24 Juni pukul 06:00 WIB hingga Sabtu, 26 Juni pukul 24:00 WIB. Hal ini disampaikan langsung oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru lewat akun Instagram resminya, @bbtnbromotenggersemeru.
“Sama seperti dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan Yadnya Kasada 2021 kembali digelar tertutup untuk wisatawan,” begitu bunyi pengumuman tersebut.
Penutupan ini sendiri merujuk pada surat pengumuman dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo yang menyatakan kegiatan tersebut hanya dilaksanakan khusus umat di Tengger.
Dengan demikian, akses menuju Gunung Bromo pun ditutup. Penutupan jalur dari arah Probolinggo ditutup di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura; jalur dari arah Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari; sementara jalur dari arah Malang dan Lumajang ditutup di Jemplang.
Selain untuk mencegah potensi penularan Covid-19, penutupan ini juga dilakukan agar warga suku Tengger dapat merayakan Yadnya Kasada secara khidmat. Hal ini juga merupakan bentuk implementasi dari salah satu cara baru mengelola kawasan konservasi, yakni menghormati nilai budaya dan adat.
Bagi kamu yang berniat berwisata di Gunung Bromo dan sekitarnya, termasuk Penanjakan, Bukit Kedaluh, Bukit Cinta, Mentigen, Laut Pasir, dan Savana, kamu bisa kembali berkunjung mulai Minggu, 27 Juni pukul 00:01 WIB.
Syarat dan ketentuan kunjungannya masih sama, yakni wajib datang dalam kondisi sehat dan menunjukkan surat keterangan sehat resmi dari dokter atau hasil rapid test yang masih berlaku. Pengunjung di atas usia 60 tahun maupun yang sedang hamil dilarang masuk.
Registrasi kunjungan hanya bisa secara daring melalui bromotenggersemeru.org. Di situs yang sama, kamu bisa melihat syarat dan ketentuannya secara lengkap.
Teks: Melinda Yuliani
