Joging di Tengah Hamparan Sawah Desa Budaya Kertalangu

Foto: Dok. Google Maps/Hira Farrda

Desa Budaya Kertalangu di Denpasar Timur, Bali tak hanya terkenal dengan keberadaan tugu perdamaiannya. Objek wisata ini juga menyuguhkan beragam fasilitas, dari spot foto, restoran, kolam pancing, hingga lokasi pementasan seni dan budaya setempat. 

Belakangan, karena lokasinya yang berada dekat persawahan yang subur, desa ini pun dituju oleh para penggemar joging untuk berolahraga di tengah alam. Apalagi di desa ini terdapat trek lari yang memadai, yakni berupa jalur semen dengan panjang sekitar empat kilometer. 

Foto: Instagram @yenidwi_97

Saat berlari di sini, sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah hamparan sawah hijau yang asri. Samar-samar terdengar pula suara-suara alam, entah kicauan burung atau gemerisik dedaunan padi. Suasananya benar-benar serasa jauh dari kota, dan cocok untuk melepas penat setelah seminggu penuh beraktivitas. 

Selain menikmati alam, kamu juga bisa menyaksikan langsung keseharian petani yang tinggal di daerah tersebut. Kamu bahkan bisa membeli langsung hasil bumi dari mereka yang tentunya lebih segar karena dipetik langsung hari itu. 

Foto: Instagram @madewedastra

Uniknya, di dekat trek joging ini sudah disediakan area semacam kantin yang menjual makanan dan minuman. Jadi, usai berolahraga, kamu dapat mengistirahatkan kaki sambil mengisi perut dengan beragam menu yang tersedia, mulai dari bubur kacang hijau, bakso, rujak, tipat cantok, dan sebagainya.

Sekadar tips, disarankan untuk berolahraga di sini sedari pagi, sekitar pukul 05:00 hingga 07:00 ketika tak terlalu terik. Kamu juga bisa datang sore sekitar pukul 16:30 untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebih. 

Foto: Instagram @gutzy_wutzy

Karena berolahraga di tengah pandemi, pastikan untuk tetap mengenakan masker dan menjaga jarak fisik dengan pengunjung lain. Hindari pula membuang sampah sembarangan untuk menjaga kebersihan kawasan desa. 

Seusai berlari, kamu juga dapat menyempatkan diri untuk berfoto di tengah hamparan sawah, namun berhati-hatilah agar tidak merusak tanaman milik petani.

Foto: Instagram @sukmadewwy

Untuk mengakses desa ini, kamu dapat berkendara dari Denpasar sekitar 10 km jauhnya via Jalan By Pass Ngurah Rai. Karena lokasinya berada di jalan utama, tak sulit mencari desa ini. Kamu juga bisa menggunakan Google Maps untuk membantu navigasi arah. Biaya masuk yang dikenakan hanya Rp3.000, sudah termasuk biaya parkir kendaraan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here