Menikmati liburan di tengah alam dapat menjadi salah satu cara untuk melepas penat dari rutinitas ataupun hiruk pikuk kota. Kalaupun waktu liburannya terbatas, kamu tak perlu jauh-jauh hiking ke puncak gunung. Curug-curug yang tersembunyi di tengah hutan juga bisa menjadi pilihan.
Salah satunya yang cocok untuk dikunjungi saat berakhir pekan adalah Curug Cibingbin yang berada di kawasan Sentul, atau tepatnya di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang. Dapat diakses dengan mudah dari Jakarta, curug ini sering dituju oleh warga ibu kota dan sekitarnya untuk liburan.
Untuk mencapai Curug Cibingbin, kamu bisa berkendara sejauh 7,5 km dari JungleLand, yang bisa ditempuh selama sekitar setengah jam. Sepanjang jalan, kamu akan melewati jalan menanjak dan menurun melewati perkampungan. Kemudian semakin mendekati lokasi, jalanannya semakin sempit, sehingga ada kalanya saat berpapasan dengan mobil lain, salah satunya harus minggir ke tepian.
Agar tak tersesat, kamu juga bisa sesekali turun dari kendaraan untuk menanyakan arah ke warga setempat. Lebih baik sebutkan Curug Luhur 2, karena mereka lebih mengenal nama tersebut ketimbang Curug Cibingbin.
Sesampainya, kamu akan menjumpai spanduk besar bertuliskan Wisata Pesona Alam Curug Cibingbin. Di sanalah terdapat lapangan untuk memarkirkan kendaraan, sebelum kamu melanjutkan perjalanan untuk hiking ke Curug Cibingbing.
Kalau baru pertama kali ke sini, kamu bisa memanfaatkan jasa pemandu. @curug_cibingbin_official, misalnya, mematok tarif Rp100.000 per orang yang sudah termasuk tiket masuk semua air terjun di kawasan wisata Curug Cibingbin, biaya parkir kendaraan, pemandu, trekking pole, air mineral, sewa tempat bilas, dokumentasi foto, dan jas hujan.
Dari lapangan parkir, perjalanan menuju curug akan dimulai dengan melewati kawasan permukiman penduduk dan perkebunan. Pemandangan lain yang bisa ditemui di sepanjang perjalanan adalah aliran sungai, area persawahan, dan gunung. Sesekali, kamu bisa berhenti di spot-spot yang bagus untuk berfoto.
Semakin mendekati lokasi, pepohonannya akan semakin rapat dan rimbun, hingga akhirnya tiba di pos masuk area Curug Cibingbin. Kalau tak menggunakan jasa pemandu, kamu mesti membayar biaya masuk di sini sebesar Rp15.000 per orang.
Dari pos masuk tersebut, perjalanan masih dilanjutkan sekitar 15 menit lagi. Suara air terjun yang samar-samar terdengar, hijaunya pepohonan, dan sejuknya udara akan menemani, sebelum akhirnya tiba di Curug Cibingbin.
Curug ini bertingkat, dengan kolam kecil di bawahnya yang bisa digunakan untuk bermain air. Kamu juga bisa memanjat tebing batu di sekitarnya untuk mengambil foto terbaik, namun hati-hati jangan sampai terpeleset ya!
Fasilitas di sini memang belum sebanyak curug lain yang lebih populer, namun sudah lumayan memadai. Ada toilet umum, musala, maupun warung makan.
Sepuas menikmati curug tersebut, kamu dapat kembali ke lokasi parkir, mengunjungi curug-curug lain yang ada di dekat kawasan tersebut (Curug 3 Perjaka, Cisalada, dan Ngumpet), atau bahkan berkemah di tepi curug.
Biaya camping Rp30.000 per orang, sudah termasuk tiket masuk Curug Cibingbin, toilet, musala, dan api unggun. Pengelola menyediakan penyewaan tenda (Rp50.000), namun disarankan untuk membawa sendiri peralatan yang dibutuhkan demi menjaga kebersihan di masa pandemi.
Pastikan juga mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, termasuk mengenakan masker, membawa masker cadangan dan hand sanitizer pribadi, serta mendirikan tenda secara berjarak dengan tenda lain. Untuk registrasi dan informasi lebih lanjut, hubungi WhatsApp 0816 2834 93.
Teks: Melinda Yuliani