Tujuh dekade lalu, tepatnya pada 30 Maret 1950, Usmar Ismail selaku sutradara maupun produser Perfini (Pusat Film Nasional Indonesia) memulai pengambilan gambar untuk film hitam putih berjudul “The Long March”, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “Darah dan Doa”.
Film tersebut merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi setelah berakhirnya Perang Kemerdekaan Indonesia. Tanggal syuting film tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Film Nasional, dan di hari tersebut, berbagai kegiatan pun digelar.
Tahun ini, selain serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan film dan budaya, digelar pula lomba lari dan sepeda. Ajang ini dipersembahkan oleh Virtual Run Bandung dengan konsep virtual agar seluruh masyarakat yang berada di berbagai penjuru kota dapat turut serta mengikutinya.
Ajang lari dan sepeda ini sendiri dinamai The Long March, yang terinspirasi dari film karya Usmar Ismail. Karena itu, jarak tempuh yang dilombakan juga lumayan menantang, yakni minimal 21K untuk kategori lari dan minimal 50K untuk kategori bersepeda.
Namun, bagi pemula yang ingin mengikuti ajang ini tak perlu khawatir. Masing-masing aktivitas tersebut bisa diselesaikan dalam beberapa waktu yang berbeda, tak harus dalam satu waktu sekaligus. Yang penting, total jarak tempuhnya terpenuhi.
Karena tema lombanya berhubungan dengan Hari Film Nasional, medali finisher yang diberikan pun unik. Pada platnya tertera deskripsi singkat tentang alasan penetapan tanggal 30 Maret sebagai hari bersejarah bagi perfilman Indonesia.
Bagi yang tertarik mengikutinya, kamu bisa mendaftarkan diri via WhatsApp di 082130413250 atau melalui akun Instagram @virtualrunbdgofficial. Periode registrasi berakhir 29 April, bersamaan dengan periode akhir lomba. Lomba ini sendiri dimulai 30 Maret, tepat di Hari Film Nasional.
Biaya pendaftarannya Rp85.000 untuk early bird (slot terbatas) dan Rp115.000 untuk harga normal. Seluruh peserta akan mendapatkan e-certificate, e-BIB, dan medali finisher. Sementara 100 pendaftar pertama juga akan menerima masker.
Lokasi lari dan sepeda bisa di mana saja, asalkan menggunakan aplikasi untuk mencatat waktu dan jarak tempuh. Jangan lupa pula untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku maupun protokol kesehatan selama beraktivitas.
Teks: Melinda Yuliani