Wajah Seni Rupa Asia Pasifik di Museum Pasifika

Foto: Dok. Google Maps/Yudda Bhirawa

Daya tarik Bali tidak hanya pada eksotisme alamnya saja. Hasil karya seni dan budaya masyarakat lokalnya juga menjadi magnet tersendiri. Bagi yang tertarik menikmati Bali secara berbeda, Museum Pasifika wajib masuk ke dalam agendamu.

Museum ini berada di kompleks Bali Tourism Development Corporation, Nusa Dua. Walau tergolong museum, bangunan ini jauh dari kata kuno dan membosankan. Di dalamnya, kamu dapat melihat setidaknya 600 hasil karya seni para seniman yang tak hanya berasal dari Bali, namun juga dari berbagai wilayah lain di luar Indonesia.

Foto: Dok. Google Maps/Allan Russell

Koleksi tersebut dipajang di sejumlah galeri yang dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari galeri khusus karya seniman Indonesia; galeri karya seniman Italia, Belanda, Prancis, dan Indonesia-Eropa yang ada di Indonesia; hingga galeri yang memajang karya seniman lain dari Indochina, Jepang, Cina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Tak hanya itu, museum ini juga memiliki galeri tersendiri untuk pameran temporer.

Beberapa seniman Indonesia yang karyanya dipajang di museum ini antara lain Raden Saleh, Affandi, dan Hendra Gunawan. Sementara beberapa seniman terkenal dari luar Indonesia yang karyanya turut meramaikan museum ini adalah Walter Spies, Miguel Covarrubias, Jean Le Mayeur, Willem Hoffker, Rudolf Bonnet, Arie Smit, Charles Sayers, dan Theo Meier. Selain seni lukis, terdapat pula karya seni yang dituangkan dalam media kain, seperti kain ulos asli suku Batak, hingga seni pahat karya Paul Gauguin.

Foto: Instagram @nararya_pangjaya

Selain memajang hasil karya seniman profesional, pengelola museum juga memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk berkontribusi pada karya seninya. Setiap bulannya, para pelajar dari beberapa sekolah sekitar museum akan diundang untuk belajar seni dengan cara yang menyenangkan. Pihak museum juga kerap mengadakan lomba menggambar, dengan karya pemenang yang terpilih akan dipajang di Museum Pasifika.

Museum yang didirikan di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini sudah dibuka sejak Agustus 2006 oleh seorang berkebangsaan Prancis, Phillipe Augier. Museum Pasifika memiliki fasilitas yang lengkap dan sangat memadai, mulai dari ruang penyimpanan hingga akses untuk penyandang disabilitas. Semua tersedia dan bebas dari biaya.

Foto: Instagram @cocoplusmolly

Saat ini, Museum Pasifika buka setiap hari pukul 10:00 hingga pukul 18:00 dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Harga tiketnya Rp50.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp75.000 untuk wisatawan asing. Untuk mahasiswa, cukup menunjukkan kartu mahasiswa dan membayar Rp35.000 per orang, sedangkan untuk pelajar dari SD hingga SMA hanya dikenakan biaya Rp5.000 per orang.

Pihak museum juga menyediakan pemandu bila pengunjung membutuhkannya untuk berkeliling museum. Untuk pemesanan tiket secara daring dan informasi lebih lanjut, kunjungi laman ini.

Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here