Siap Dibuka Kembali, Ini Panduan Lengkap Menjelajah Karimunjawa

Tak ada yang bisa membantah keindahan Kepulauan Karimunjawa yang telah lama mencuri perhatian para pecinta pantai. Terdiri 27 pulau, termasuk 5 di antaranya yang berpenghuni, kepulauan yang telah ditetapkan sebagai taman nasional ini membanggakan terumbu karang, hutan bakau, serta hampir 400 spesies fauna laut.

Saking luasnya, tak cukup memang hanya sehari menjelajahi kepulauan ini. Biasanya, wisatawan akan melakukan island hopping ke beberapa pulau favoritnya.

Sebut saja Pulau Menjangan Kecil dengan spot untuk snorkeling, Pulau Cemara Besar dengan hamparan pasir putih luas saat air laut surut, dan Pulau Gosong Seloka yang merupakan hamparan pasir putih di tengah laut. Bila beruntung, dalam perjalanan mengeksplorasi Karimunjawa ini pengunjung dapat menyaksikan gerombolan lumba-lumba yang berenang di sekitar kapal.

Wisatawan juga dapat menjelajah hutan bakau di Desa Kemujan, Karimunjawa, lalu mampir ke gardu pandang di tengah hutan yang merupakan tempat terbaik untuk melihat keindahan gunung-gunung di Karimunjawa maupun pulau-pulau di sekitarnya, sebelum menuju Pantai Ujung Gelam untuk menikmati matahari terbenam.

Sudah tak sabar ingin menikmati deretan pantai cantik di Karimunjawa? Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara telah menyelesaikan simulasi pembukaan Karimunjawa, dan tengah menunggu keputusan final dari Bupati Jepara tentang pembukaan kembali tempat wisata tersebut.

Nantinya, bila kembali beroperasi, protokol kunjungan ke Karimunjawa akan sama seperti kebanyakan tempat-tempat wisata lain, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi kuota pengunjung.

Akses

Dari Pelabuhan Kartini Jepara, Pelabuhan Karimunjawa bisa diakses dengan naik kapal lambat (KMP Siginjai, selama sekitar lima jam, tiket mulai Rp94.500 per orang sekali jalan) maupun kapal cepat (Expres Bahari selama dua jam, tiket mulai Rp162.000 per orang sekali jalan).

Tip

• Bila rencana perjalanan Anda adalah dua hari satu malam (hari pertama untuk menjelajah Karimunjawa, dan hari kedua untuk kepulangan kembali ke Jepara), pilihlah kapal cepat agar menyingkat waktu. Sesuaikan juga dengan jadwal dari/ke Jepara, karena jadwal bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kondisi perairan Karimunjawa.

Tibalah 45 menit sebelum jadwal keberangkatan di pelabuhan untuk menanyakan apakah kapal dapat berangkat tepat waktu sesuai jadwal.

• Pastikan untuk hanya ke Karimunjawa di saat-saat terbaiknya dan pantau terus cuaca menjelang keberangkatan jadwal kapal pergi dan pulang. Saat terbaik ke Karimunjawa adalah Mei dan Agustus, ketika angin tak kencang dan ombak tak tinggi.

Bawa losion tabir surya, topi, dan kacamata hitam karena sinar matahari yang bisa sangat terik.

• Saat snorkeling, berhati-hatilah agar fins tidak menyentuh, apalagi menginjak terumbu karang hingga rusak. Sementara ketika berjalan di sekitar pantai pun pastikan mengenakan alas kaki karena banyak bulu babi.

• Listrik hanya menyala mulai pukul 18:00 hingga 06:00. Jangan lupa maksimalkan pengisian ulang baterai ponsel, kamera, dan peralatan elektronik lainnya.

• Sebisa mungkin hindari praktik wisata yang tidak ramah lingkungan, termasuk berenang di kolam hiu. Bila ingin melihat hiu, lihatlah di habitat aslinya, bukan di tempat yang bersembunyi di balik kata “penangkaran” karena hewan liar tidak bisa ditangkar. Lagipula, hiu adalah hewan yang telah berevolusi dengan berenang jauh sehingga tidak dapat hidup di kolam yang sempit. Jangan percaya dengan iming-iming menguji adrenalin karena hiu di sini adalah jenis hiu karang yang tidak ganas seperti hiu putih di Australia dan Afrika Selatan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here