Para Pelancong Berhati-hatilah, Jangan Sampai Terjebak Penipuan Ini

Kebanyakan pelancong tahu untuk mewaspadai potensi penipuan saat bepergian. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa penipuan bisa dimulai dari rumah, bahkan sebelum Anda melakukan perjalanan. Dalam kondisi sekarang ini di mana orang-orang mulai merencanakan perjalanan selanjutnya, penipuan makin banyak terjadi dan juga makin canggih. Ini adalah beberapa trik penipuan yang harus diwaspadai!

  1. Berpura-pura Menjadi Staf Maskapai Penerbangan

Saat ini, banyak maskapai penerbangan yang memberikan kompensasi berupa akun kredit. Untuk memberikan fleksibilitas, akun kredit ini bisa digunakan oleh orang dengan nama yang berbeda dari tiket awal. Hal ini sering dimanfaatkan oleh para penipu.

Mereka akan memasukkan nomor telepon palsu ke mesin pencarian Google, berpura-pura menjadi nomor resmi suatu maskapai. Ketika orang menelepon nomor palsu ini untuk meminta pembatalan tiket, penipu akan meminta nomor tiket, kode pemesanan, dan informasi lainnya. Informasi ini akan digunakan untuk mendapatkan akun kredit dari maskapai untuk dijual kembali.

Agar terhindar dari penipuan seperti ini, selalu cek ulang nomor telepon yang didapatkan dari Internet. Pastikan nomor telepon maskapai berasal dari situs resmi. Selain itu, tetap berpikir jernih dan jangan panik ketika melakukan pembatalan tiket agar Anda dapat menyadari kejanggalan yang ada dalam penipuan.

  1. Polis Asuransi Perjalanan Palsu

Banyak orang yang sudah tidak sabar untuk kembali bepergian. Namun, masa depan pariwisata masih belum jelas karena pandemi virus corona. Oleh karena itu, orang-orang mulai mempertimbangkan untuk membeli asuransi perjalanan yang mencakup pembatalan karena Covid-19. Polis asuransi seperti ini masuk dalam kategori Cancel for Any Reason dan biasanya lebih mahal.

Menyadari hal ini, penipu ikut menjual polis asuransi perjalanan palsu yang digadang-gadang akan mencakup perlindungan atas seluruh pembatalan perjalanan karena Covid-19. Polis asuransi ini menawarkan opsi pembatalan untuk alasan apa pun, tanpa harus menambah biaya jutaan rupiah. Setelah terjadi pembatalan perjalanan, barulah konsumen sadar telah ditipu.

Supaya tidak terjebak dalam penipuan, pastikan untuk membeli polis langsung dari perusahaan berlisensi. Pelajari lebih banyak soal virus corona dan asuransi perjalanan supaya bisa menyadari keanehan jika penawaran yang diberikan terlalu bagus. Pastikan juga untuk senantiasa membaca tiap syarat dan ketentuan, meski membeli asuransi dari perusahaan besar sekalipun.

  1. Penipuan Rental Murah

Penipuan rental murah ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Tapi dengan tujuan berhemat setelah masa-masa sulit karena pandemi corona, makin banyak orang yang terjebak di dalamnya. Saat mencari rumah-rumah rental di situs reservasi, penipu mungkin akan mengarahkan Anda untuk melakukan transaksi lewat transfer bank, bukan melalui situs reservasi resmi. Anda akan diiming-imingi dengan harga yang lebih murah karena sang “pemilik” tidak perlu membayar komisi pada situs tersebut.

Secara teori, ini adalah kesepakatan yang sama-sama menguntungkan. Namun sangat berisiko dalam praktiknya. Setelah mentransfer sejumlah uang, “pemilik” dan rumah yang disewakannya akan hilang dari situs reservasi dan tidak ada cara untuk mendapatkan uang Anda kembali.

Anda dapat menurunkan risiko terjebak penipuan dengan melakukan reservasi properti di situs-situs rental ternama. Carilah situs yang memiliki kebijakan perlindungan konsumen, kebijakan pembatalan, dan jaminan asuransi. Jika dibutuhkan pembayaran muka, lakukan seluruh transaksi melalui situs tersebut agar uang Anda aman serta mudah mengungkap penipuan.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here