Mengenal Fes el Bali, Medina Berdinding Kuno di Fez, Maroko

Dikenal juga dengan Fes el Bali, Medina Fez adalah kawasan tertua di Fez yang terletak di balik dinding dengan pintu masuk melengkung. Tempat ini terutama terkenal berkat deretan tokonya di lebih dari 9.000 gang sempit dengan jalan yang berliku-liku. Sebagian besar jalan ini bahkan mengarah ke gang buntu, sehingga bagi yang baru pertama kali kemari, menjelajah kawasan ini bisa sangat membingungkan.

Cara termudah mengaksesnya adalah naik taksi ke gerbang terdekat. Setibanya di sana, nikmatilah warna-warni pasar yang dipenuhi pedagang yang menawarkan berbagai macam barang, mulai dari busana berbahan kulit hingga tagine untuk memasak.

Selain membawa peta sendiri, tak ada salahnya meminta rekomendasi staf hotel akan sejumlah toko yang layak dikunjungi. Bila benar-benar tersesat, ikuti papan penunjuk jalan menuju Bab R’cif, drop-off point yang penuh bus dan taksi.

Opsi lainnya adalah menyewa pemandu. Hal ini karena turis yang terlihat berjalan tanpa pemandu atau warga setempat bakal dikerubuti orang yang menawarkan jasa untuk memandu. Lagipula keuntungan menyewa pemandu adalah selain efisien, juga dapat menjelaskan sejarah dan budaya setempat – walau biasanya akan mengantar tamu ke sejumlah toko tertentu demi mendapatkan komisi.

Selain berbelanja dan berwisata kuliner, berikut beberapa hal lain yang bisa dilakukan selama di Situs Warisan Dunia UNESCO ini.

Penyamakan Kulit

Salah satu kebanggaan Fez adalah kerajinan kulit – dan Chouara Tannery merupakan tempat penyampakan kulit yang terbesar dan tertua di sini. Dari atapnya, pengunjung dapat melihat berbagai bejana berisi cairan warna-warni untuk mencelupkan kulit unta, sapi, atau kambing.

Berhubung cairan berwarna putih yang digunakan berasal dari kotoran merpati, saking baunya, biasanya pemandu akan menawarkan setangkai daun mint untuk menutup lubang hidung. Bau busuk yang tercium ini tak bakal terlupakan, bahkan setelah meninggalkan Chouara Tannery.

Namun cobalah bertahan, karena tempat ini tidak banyak berubah sejak abad 10, dengan pengrajin yang masih menggunakan metode yang sama untuk mencuci, menginjak, dan mewarnai kulit binatang selama ratusan tahun. Produk kulit berkualitas tinggi, seperti sepatu, tas, ikat pinggang, dan jaket, bisa dibeli langsung di sini.

Medersa Bou Inania 

Merupakan salah satu bangunan keagamaan yang terbuka bagi non-Muslim, madrasah yang merupakan bagian dari University of Al-Karaouine ini dibangun pada 1350 oleh Sultan Abu Inan, penguasa pertama dari Dinasti Merenid, yang kemudian berperan penting dalam pembangunan Fez.

Disebut-sebut sebagai warisan peninggalan Merenid dengan arsitektur tercantik, bangunannya terdiri dari minaret berhiaskan keramik rumit yang dapat terlihat dari luar Bab Boujeloud. Atap bangunan ini berhiaskan ukiran bunga dan bentuk geometris, sementara dinding bagian bawahnya berhiaskan keramik berhiaskan kaligrafi.

Di kompleks yang sama juga terdapat masjid yang tak kalah indah, dengan eksterior berupa tangga dan kolam dengan ubin berwarna-warni. Berlokasi di Talâa Kebira, tempat ini buka setiap hari pukul 09:00 hingga 18:00 (tutup saat salat). Tak ada biaya masuk, namun dapat memberi donasi sekitar 20 dirham.

Tip: 

  • Walau merupakan zona bebas kendaraan bermotor terbesar di dunia, tetaplah berhati-hati dengan keledai yang lalu-lalang. Biasanya sang pemilik akan berseru, “Belek! Belek!” sebagai peringatan bila ingin lewat. Selain keledai, transportasi utama di kawasan kota tua ini adalah bagal dan gerobak dorong.
  • Jangan pernah memotret orang sembarangan di sini. Pelajari teknik memotret secara candid, atau bila terpaksa, meminta izinlah terlebih dulu.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here