Sukhothai Historical Park berisi reruntuhan Sukhothai lama, ibu kota Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada 1238. Sukhothai adalah kerajaan merdeka pertama di Thailand, di mana seni dan arsitektur Thailand berkembang sebagai gaya Sukhothai, yang dipengaruhi kultur Khmer dan Singhala.
Ciri khas gaya Sukhothai adalah kuncup teratai chedi dan patung Buddha berjalan dan pakaian yang menutupi tubuh. Mengenal arsitektur dan sejarah Kerajaan Sukhothai dapat dihayati dengan menyusuri jajaran wat-nya, yang tidak hanya sebagai bangunan sakral untuk menyembah Buddha, tapi juga menyingkap sejarah yang tersimpan di dalamnya. Berikut lima wat penting dalam sejarah Kerajaan Sukhothai.
-
Wat Mahathat
Wat Mahathat terletak di Central Zone, yang merupakan kuil kekaisaran terbesar dan terpenting, yang terletak di sebelah istana kerajaan. Wat Mahathat didirikan Sri Indraditya, raja pertama Kerajaan Sukhothai di abad 13. Kuil ini kemudian diperbesar dan direnovasi beberapa kali oleh raja-raja setelahnya.
Kuil yang dikelilingi parit dan dinding bata, dengan sejumlah monumen termasuk chedi dalam beberapa gaya, viharn, ubosot dan tiga mondop yang mengabadikan patung besar Buddha. Prasasti Ramkhamhaeng yang memberikan banyak informasi tentang Raja Ramkhamhaeng yang agung dan sejarah Kerajaan Sukhothai dan Wat Mahathat ditemukan di kuil ini.
-
Wat Si Chum
Wat Si Chum terkenal dengan patung Buddha besar yang sebagian terlihat dari luar. Bila diterjemahkan, nama Wat Si Chum diartikan sebagai kuil pohon Bodhi, tanaman yang banyak ditemukan di banyak kuil di Thailand. Sakralnya pohon Bodhi karena di pohon inilah Sang Buddha bermeditasi saat mencapai pencerahan.
Sebuah prasasti batu kuno yang ditemukan di Wat Si Chum memberikan informasi tentang berdirinya Kerajaan Sukhothai. Kuil abad ke-13 ini terdiri mondop dan viharn, yang kini hanya tersisa alas dan deretan pilarnya.
-
Wat Si Sawai
Terletak beberapa ratus meter dari Wat Mahathat dekat gerbang Namo, Wat Si Sawai dikelilingi dinding laterit yang menarik dengan kolam besar di dalamnya. Kuil yang juga dikenal sebagai Wat Sri Savaya, terdiri tiga candi besar bergaya Khmer dan dua wihara. Wat Si Sawai adalah salah satu kuil tertua di Sukhothai, yang diyakini didirikan menjelang akhir abad 12 atau awal abad 13, sebelum Kerajaan Sukhothai berdiri.
Awalnya, kuil dengan tiga candi ini dibangun oleh Khmer sebagai bangunan suci umat Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Siwa. Gambar Dewa Hindu ditemukan di viharn pada awal abad ke-20 oleh Vajiravudh (Rama VI), sebelum ia menjadi raja. Kemudian, selama periode Sukhothai, Wat Si Sawai diubah menjadi kuil Buddha dengan menambahkan dua wihara.
-
Wat Chetuphon
Wat Chetuphon adalah kuil terbesar di South Zone, sekitar dua kilometer dari gerbang Namo. Tak ada catatan pasti kapan kuil ini didirikan, namun hanya diketahui bahwa pada 1514, ada sebuah patung Buddha yang dibangun di sini untuk mengabadikan kuil.
Kuil ini terdiri viharn besar, mandapa utama, mandapa kecil, dan sejumlah chedi kecil. Biasanya, kuil Buddha memiliki chedi utama yang merupakan bagian terpenting kuil yang menyimpan peninggalan Buddha, raja, atau biksu penting. Sebaliknya, Wat Chetuphon mengabadikan empat patung Buddha di mandapa utama.
-
Wat Saphan Hin
Kuil kecil di atas bukit ini menampilkan pemandangan kota tua Sukhothai dan identik dengan patung Buddha setinggi 12 meter. Terletak sekitar beberapa ratus meter dari gerbang West Zone, Wat Saphan Hin dinamai berdasarkan jalan setapak yang mengarah ke kuil.
Patung Buddha besar yang menghiasi Wat Saphan Hin dikenal sebagai Phra Attharot, yang dapat dilihat dari dasar jalan setapak. Patung itu berdiri di sisa-sisa viharn atau aula pertemuan yang juga mengabadikan patung Buddha dalam ukuran lebih kecil. Phra Attharot disebutkan dalam prasasti batu nomor 1 dan diyakini bahwa Raja Ramkhamhaeng Agung menunggangi gajah putihnya ke kuil ini untuk menyembah patung tersebut.
Teks: Priscilla Picauly