Tur Virtual Mengunjungi Kastel-kastel Terbaik di Prancis (Bagian 1)

Perjalanan virtual menjadi obat peredam rasa rindu berkeliaran di negeri orang, di saat pandemi masih berlangsung dan ketatnya pembatasan perjalanan. Banyak pilihan untuk menikmati destinasi di benua seberang walau #dirumahaja, salah satunya dengan mengunjungi kediaman mewah milik bangsawan-bangsawan Prancis.

Nikmati kejayaan Renaisans dan kehidupan aristokrat yang gemerlap dengan barang-barang terbaik melalui kunjungan virtual di kastel-kastel terbaik di Prancis.

Ketika Putri Elizabeth mengunjungi Chateau Vaux-le-Vicomte pada 1948, ia mengatakan kastel yang didirikan pada abad 17 ini lebih cantik dari Versailles. Vaux-le-Vicomte memang menjadi inspirasi Versailles, yang awalnya dimiliki Nicholas Fouquet, menteri keuangan Raja Louis XIV.

Kediaman mewah Fouquet terlihat teatrikal dengan arsitektur Barok karya arsitek Louis Le Vau, interior yang dilukis Charles Le Brun, dan ikonis dengan taman tercantik di Prancis saat itu, hasil kreasi André Le Nôtre. Dalam kemegahannya, Fouquet menggelar resepsi makan malam mewah di Vaux-le-Vicomte dan mengundang Raja Louis XIV.

Resepsi makan malam itu menjadi petaka bagi Fouquet karena Raja Louis XIV iri dengan kemegahan kastel miliknya. Sang raja memerintahkan penangkapan Fouquet dan menyita harga miliknya. Ia mencuri patung dan permadani di Chateau Vaux-le-Vicomte, yang kemudian digunakan di Versailles, tapi tetap membiarkan kastel ini utuh.

Merupakan kastel terbesar di kawasan Lembah Loire, Chateau de Chambord awalnya dibangun sebagai pondok berburu milik Raja Francois I. Mulai dibangun pada 1519, pondok berburu ditransformasi menjadi salah satu bangunan penting bagi kegiatan kerajaan dan olahraga.

Leonardo da Vinci meninggalkan jejak desain arsitektur di kastel ini melalui tangga double helix yang mencakup tiga lantai. Keberadaan tangga double helix ini memungkinkan raja tidak akan berpapasan dengan pelayannya saat melintas. Chateau de Chambord memiliki 440 kamar, lengkap dengan perapian di masing-masing ruangan, namun publik hanya dapat mengunjungi 80 kamar.

Jika mengunjungi kastel ini secara langsung, datanglah saat Mei hingga September karena menyajikan pertunjukan kuda. Pengunjung dapat melihat para kesatria beraksi sambil menunggang kuda, melakukan akrobat yang menegangkan. Sebelum berkunjung, sebaiknya cek jadwal pertunjukan karena tidak berlangsung setiap hari.

Konstruksi kastel ini dimulai pada 1230, di bawah arahan Raja Louis IX. Berbeda dengan kebanyakan kastel lainnya di Prancis, Chateau d’Angers dibangun menggunakan tufa (batu putih) sebagai aksen dekoratif. Tampil mengesankan dan seakan tak dapat ditembus, kastel ini dikelilingi benteng dan 17 menara pengawas.

Chateau d’Angers menyimpan salah satu harta karun Prancis, yaitu permadani apocalypse dari abad 14, Tenture de I’Apocalypse. Louis I, Duke of Anjou, memesan set permadani dari Hennequin de Bruges pada 1375, dengan panjang lebih dari 90 meter, yang menggambarkan kisah Hari Penghakiman.

Untuk memuaskan rasa ingin tahu pejalan, Chateau d’Angers menawarkan kunjungan virtual melalui Google Arts & Culture. Melalui tur virtual, pejalan di rumah dapat menyusuri taman, puncak menara, ruang bawah tanah, termasuk mengagumi permadani cantik berusia ratusan tahun.

Kastel yang mulai dikonstruksi pada 1465 ini menggabungkan arsitektur Abad Pertengahan dengan perabot abad 19. Chateau de Chaumont tak hanya cantik secara arsitektur, tapi juga memiliki taman indah dan kerap menjadi tuan rumah Festival International des Jardins, festival taman yang sudah berlangsung sejak 1992.

Catherine de Medici membeli Chateau de Chaumont setelah suaminya, Henry II meninggal. Di kastel ini, ia menjamu para astrolog, termasuk Nostradamus. Pada 1559, Catherine mengusir Diane de Poitiers, istri kedua Henry II, keluar dari Chateau de Chenonceau dan memberinya Chaumont yang seperti benteng sebagai gantinya. Dia juga menyuruh Diane menyerahkan perhiasan mahkota yang diberikan Henry padanya.

Pada tahun 1875, pewaris Putri de Broglie membeli dan merenovasi kastel. Pejalan di rumah dapat mengikuti 4K drone tour di YouTube atau mengikuti tur virtual di laman resmi Chateau de Chaumont dan menikmati sisa-sisa kejayaan kastel yang masih dapat terlihat megah sampai sekarang.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here