Deep Knowledge Group baru-baru ini merilis hasil studi yang menilai kondisi Covid-19 di 200 negara. Swiss menempati peringkat teratas sebagai negara teraman di dunia, dengan skor 752 poin dari total 130 parameter di bawah sejumlah kategori, termasuk efisiensi karantina, kesiapan perawatan kesehatan, dan manajemen risiko. Jerman menyusul di posisi kedua dengan skor 749 poin.
Meskipun Swiss sangat dekat dengan pusat utama penyebaran Covid-19 awal di Eropa, negara tersebut telah berhasil mencegah penyebaran virus tersebut lebih lanjut. Jumlah kasus positif Covid-19 dan tingkat kematiannya pun awalnya juga tinggi, bahkan sempat mencapai 1.300 kasus baru pada 23 Maret, namun terus menurun hingga saat ini dengan jumlah kasus tak sampai 30 per harinya.
Lebih lanjut, studi ini menyimpulkan bahwa Swiss mampu bertahan melalui pandemi ini, selain juga berhasil menerapkan upaya karantina maupun pemantauan dan pendeteksian virus yang cepat dan efisien, perawatan yang efektif bagi penderita Covid-19, serta pemulihan dan pelepasan pasien Covid-19 untuk mencegah kelebihan kapasitas di rumah sakit.
Negara lainnya yang berhasil masuk daftar 10 besar adalah Israel, Singapura, Jepang, Austria, Cina, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Uni Emirat Arab menempati posisi ke-11, Hong Kong di posisi ke-13, Taiwan di posisi ke-16, Vietnam di posisi ke-20, Malaysia di posisi ke-30, Thailand di posisi ke-47, dan Filipina di posisi ke-55. Indonesia sendiri berada di posisi ke-97, diikuti Kamboja, Laos, dan Bahama di posisi ke-100. Sementara Mali, Rwanda, dan Sudan Selatan dengan skor 300 ada di peringkat terakhir (198, 199, dan 200) dengan situasi Covid-19 terburuk.
“Swiss menempati posisi pertama sebagai wilayah teraman menurut analisis saat ini, ssebagian besar karena terus menurunnya jumlah kasus baru dan tingkat kematian, serta faktor-faktor lain yang menempatkannya dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan ekonomi yang sehat pascapandemi,” tulis laporan tersebut.
Pada 15 Juni lalu, pemerintah Swiss juga telah mengizinkan perjalanan antara Swiss dan semua negara Schengen, serta Islandia, Norwegia, Liechtenstein, dan Inggris. Selain itu, bulan lalu negara ini juga telah membuka kembali perbatasannya dengan Austria, Jerman, dan Prancis untuk pasangan yang belum menikah maupun bagi mereka yang ingin mengunjungi kerabat atau menghadiri acara keluarga penting.
Teks: Melinda Yuliani