Fenomena Unik, Ada Air Terjun di Pantai Ini

Wisata air terjun mungkin sudah biasa. Tapi bagaimana jika air terjun ini terletak di tengah laut? Fenomena yang tidak biasa ini bisa ditemukan di Pantai Nambung, Lombok.

Air terjun ini mengalir dari batuan tebing besar di sisi pantai, langsung menuju hamparan luas lautan. Tapi sebenarnya, air terjun ini bukan merupakan aliran mata air alami yang jatuh dari atas tebing. Air terjun Pantai Nambung terbentuk dari hempasan ombak besar yang mengenai sisi tebing. Air sisa-sisa hempasan ombak yang mengalir turun dari tebing berundak-undak inilah yang membentuk fenomena air terjun.

Instagram @halim_halilintar

Air terjun ini tidak terbentuk setiap waktu. Dibutuhkan hempasan ombak yang sangat besar hingga membentuk aliran air yang mirip dengan air terjun. Biasanya, hempasan ombak besar ini baru terjadi ketika angin sangat kencang. Tidak jarang orang harus menunggu selama 30 menit atau bahkan sampai satu jam untuk melihat air terjun di Pantai Nambung. Tapi begitu melihat betapa menakjubkannya air terjun ini, dijamin pengunjung pasti tidak akan kecewa. Namun, perlu diingat juga bahwa air terjun ini bisa tidak terbentuk sama sekali bila angin kurang kencang.

Instagram @lalurizeka_jaya

Gelombang ombak yang tinggi membuat perairan di Pantai Nambung tidak bisa untuk berenang. Wisatawan biasanya ke sini memang untuk berburu foto dengan latar belakang air terjun maupun tebing-tebing batunya yang indah. Tapi, ada satu tempat tersembunyi yang dapat digunakan wisatawan untuk bermain air. Tempat ini berupa kolam yang berada di balik celah-celah batu karang besar. Kolam baru terbentuk dan bisa dilihat saat air laut sedang surut. Dengan diapit tebing batu di sisi-sisinya, kolam ini sudah seperti kolam renang pribadi!

Pantai Nambung terletak di Dusun Nambung Desa, Buwun Mas, Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Untuk menuju pantai ini, wisatawan harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam dari pusat kota Mataram. Setibanya di pantai, bisa menyusuri pantai dengan berjalan kaki dan batuan karang atau menyewa perahu kayu milik warga dengan biaya Rp 10.000 untuk mencapai kawasan air terjun.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here