Gili Manakah yang Cocok untuk Anda?

Aktivitas apa saja yang ingin Anda lakukan saat berkunjung ke Trio Gili di Lombok? Berpesta semalam suntuk? Belajar menyelam? Atau sekadar melewatkan hari di pantai tanpa kerumunan orang banyak? 

Dikelilingi oleh pantai berpasir putih dan pepohonan kelapa, Gili Air, Meno, dan Trawangan merupakan destinasi wajib kunjung bagi pelancong yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Lombok. Bahkan bila waktu liburannya terbatas, banyak yang rela berangkat dari Bali dengan naik kapal cepat hanya untuk melihat keindahan Trio Gili tersebut.

Meski tengah bangkit usai gempa yang melandanya pada Juli dan Agustus 2018, tiga gili yang terletak di lepas pantai barat laut Lombok ini tetap menjadi pilihan wisatawan untuk melewatkan liburan. Sempat menurun, jumlah kunjungan wisawatan mancanegara ke tiga pulau tersebut mulai membaik menjelang akhir 2019. Dari yang sebelumnya rata-rata hanya 1.000 wisman per hari, sepekan menjelang akhir tahun kunjungannya selalu melebih angka tersebut, bahkan mencapai 2.308 wisman pada Senin, 30 Desember 2019.

Bila berniat ke Trio Gili tersebut di 2020 ini dan tak tahu harus ke mana, Anda bisa mencari gili yang sesuai kepribadian Anda.

Gili Air

Pulau ini merupakan perpaduan sempurna antara Gili Meno dan Trawangan. Meski fasilitasnya hampir selengkap Gili Trawangan, suasananya hampir setenang Gili Meno. Karena letaknya paling dekat dengan Lombok, Gili Air juga merupakan satu-satunya gili yang memungkinkan Anda untuk memandang ke seberang lautan dan melihat pemandangan tak terhalang dari pesisir utara Lombok.

Sisi utara dan selatan pulau ini dipenuhi dengan banyak bar dan restoran tepi pantai. Ada pula beberapa tempat penyewaan sepeda dan dive center dengan penyelaman biasanya difokuskan di sisi timur pulau. Sementara di sisi barat, Anda akan menemukan pantai-pantai berpasir putih yang cocok untuk berjemur.

Gili Air bangkit kembali dari gempa bumi 2018 lebih cepat dari pulau tetangganya. Meskipun ada banyak pengembangan yang sedang berlangsung, keautentikan pulau itu tetap dipertahankan. Penyebaran akomodasi saat ini sebagian besar terdiri dari bungalow yang nyaman untuk wisatawan beranggaran rendah dan menengah, seperti Sejuk Cottages dan Biba Beach Village.

Pulau ini mungkin cocok untuk Anda bila: ingin mencari tempat untuk bersantai dan menikmati pengalaman yang lebih lokal, namun tetap dapat mengakses fasilitas seperti yang ada di Gili Trawangan. 
Pulau ini mungkin tidak cocok untuk Anda bila: ingin menikmati kehidupan malam yang meriah. 

Gili Meno

Pulau yang berada di antara Gili Trawangan dan Gili Air ini lebih cocok bagi yang ingin bersantai di tengah suasana yang tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa restoran di sini, dan sebagian besar menyajikan hidangan Indonesia (pergilah ke Sasak Cafe untuk menikmati matahari terbenam sembari menikmati makanannya yang lezat). Gempa bumi tahun lalu masih menyisakan beberapa penginapan, namun sebagian besarnya kelas atas. Untungnya, ada beberapa pilihan hostel unik, seperti The Rabbit Tree dan Gili Meno Eco Hostel. Selain beberapa resor terpencil (seperti Mahamaya), sisi barat pulau ini relatif sepi sepanjang hari.

Bagi penyuka scuba diving, terdapat beberapa situs menarik di lepas pantainya, termasuk Bounty Wreck (struktur dermaga yang ditenggelamkan pada 2003 dan kini telah ditumbuhi koral lunak maupun keras, serta dihuni berbagai biota laut) dan Meno Wall (pilihan favorit untuk pecinta fotografi makro). Sementara penyuka swafoto dapat menuju NEST, patung-patung seukurang manusia karya seniman Jason de Caires Taylor yang terletak 40 meter dari garis pantai.

Pulau ini mungkin cocok untuk Anda bila: bepergian dengan orang terkasih dan mencari pantai menawan untuk suasana romantis.
Pulau ini mungkin tidak cocok untuk Anda bila: baru saja putus cinta dan memerlukan kegiatan baru yang menyita perhatian dan energi.

Gili Trawangan

Berjuluk Pulau Pesta, pulau terbesar dan teramai ini memiliki suasana yang sangat bersahabat dan penuh dengan orang-orang yang terbuka dan ingin saling mengenal. Setiap malam dalam seminggu, deretan bar dan klub yang berbeda menggelar pesta, sehingga semua pengunjung bakal bertemu kembali di tempat yang sama. Penyuka pesta pun dapat mendengarkan musik menghentak sambil menikmati bir atau koktail tanpa harus berdandan rapi.

Selain berpesta, Anda dapat melewatkan waktu di Gili Trawangan dengan menyelam, mengikuti kursus freediving, atau sekedar melewatkan hari di pantai dengan sunbathing. Sementara yang ingin snorkeling dapat menuju perairan di utara Gili Trawangan untuk melihat taman laut terbaiknya.

Ada berbagai macam akomodasi sini, termasuk hostel, bungalow, dan homestay berkualitas yang letaknya di jalur utama di sisi timur pulau, selain juga banyak pilihan restoran internasional yang sesuai dengan seluruh selera, anggaran, dan kebutuhan diet. Sementara sisi barat pulau ini sebagian besar ditempati oleh resor-resor kelas atas yang tenang, seperti Gili Teak Resort dan Gili Treehouses. Bila ingin bersantai sambil menikmati matahari terbenam yang sensasional, carilah bar tepi pantai di barat daya pulau ini, seperti The Exile dan Casa Vintage.

Kendaraan bermotor dilarang di ketiga gili, namun jalur utama di Gili Trawangan (yang sempat rusak parah akibat gempa bumi tahun lalu) ramai dengan pejalan kaki, pesepeda, dan cidomo (mirip dokar). Anda juga bisa berjalan mengelilingi pantai berpasirnya dalam waktu sekitar dua jam atau berlari dalam waktu kurang dari satu jam.

Pulau ini mungkin cocok untuk Anda bila: merupakan pelancong solo yang ingin mencari teman sambil mengikuti beberapa penyelaman, atau bila bersama teman-teman dan ingin melewatkan malam-malam berkesan di bar tepi pantainya.
Pulau ini mungkin tidak cocok untuk Anda bila: tak menyukai pesta hedonistik. 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here