3 Jalur Pendakian Paling Mengesankan di Kepulauan Komodo

Terdiri dari tiga pulau besar, yaitu Komodo, Padar, dan Rinca, dengan 26 pulau kecil lain di sekitarnya, Kepulauan Komodo yang dikelilingi pantai-pantai indah ini merupakan satu situs menyelam terbaik di Indonesia, dan bahkan dunia, karena arusnya yang kuat. Karena medannya yang menantang itulah situs-situs di sini lebih cocok untuk penyelam berpengalaman (minimal telah melakukan 30 kali penyelaman).

Bagi yang tidak menyelam, selain snorkeling dan bermain di pantai-pantai sepi yang indah, dapat trekking menuju puncak bukit di salah satu pulau sabana untuk menikmati pemandangan menakjubkan atau melihat reptil purba yang hanya ada di kawasan ini sehingga UNESCO menobatkannya sebagai salah satu keajaiban alam yang patut dilestarikan. Berikut tiga pulau terbaik di Kepulauan Komodo untuk trekking.

Padar

Pulau yang terletak di antara Rinca dan Komodo ini adalah pulau yang paling fotogenik di kawasan ini. Bentuknya memanjang dengan titik tertingginya di ujung utara, sehingga dari puncak bukit akan terlihat bentuk Padar yang berkontur unik, yaitu dibingkai pantai berbasir putih di setiap lekukannya dan julangan pulau-pulau sabana di sekitarnya. Dari pantai hingga mencapai puncak diperlukan trekking sekitar 30 menit dengan medan yang tidak terlalu berat.

Bentuknya memanjang dengan titik tertingginya di ujung utara, sehingga dari puncak bukit akan terlihat bentuk Padar yang berkontur unik.

Rinca

Populasi komodo di sini sekitar 2.000 ekor dan karena pulau ini tak berpenghuni, maka kesempatan untuk melihat komodo lebih besar di sini ketimbang di Pulau Komodo, sehingga opsi utama untuk trekking melihat komodo adalah di pulau ini. Pemandangan pun lebih indah di Rinca ketimbang di Komodo yang memiliki beberapa kampung.

Trekking untuk melihat komodo di Pulau Komodo maupun Rinca harus ditemani pemandu dari Taman Nasional yang berbekal sebatang ranting yang ujungnya sengaja dipotong cabang dua untuk menahan leher komodo agar mulutnya tidak bisa menganga bila menyerang. Ranting bercabang itu juga sesekali digunakan untuk memukul hidung komodo yang merupakan titik kelemahan reptil purba raksasa itu. Kalau pun sampai dikejar komodo yang larinya secepat 20 kilometer per jam ini, disarankan berlari zig-zag agar komodo kesulitan melihat.

Baca juga: Biaya Masuk TN Komodo Bakal Naik

Kelor

Pulau mungil ini menawarkan rute trekking yang pendek, namun medannya cukup menantang karena kemiringan bukit yang didaki mencapai 45 derajat sehingga harus memanjat tanah berbatu dan berkerikil yang licin. Namun tentu saja sesampainya di puncak, pemandangan yang tersaji akan membuat nafas tertahan saking cantiknya. Karena pendek, dalam 15 menit pun sudah bisa mencapai puncak.

Tip

  • Trekking paling baik dilakukan pagi hari sebelum pukul 10:00, sebelum matahari terik menyengat, atau setelah pukul 15:00 agar terhindar dari heat stroke.
  • Gunakan sepatu trekking yang alasnya memiliki gerigi sehingga tidak licin ketika digunakan berjalan menurun di jalan setapak yang penuh kerikil dan tanah kering.
  • Kenakan topi, tabir surya, dan berbekal air minum yang cukup. Sebagai penambah tenaga, bisa juga berbekal cokelat atau protein bar untuk penambah energi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here