Banyak hal yang bisa dilakukan selagi transit di bandara – entah itu menjajal beragam fasilitasnya, atau bahkan membelanjakan uang di salah satu dari berbagai tokonya. Namun, kecuali benar-benar darurat – seperti mesti membeli charger karena perangkat tersebut tertinggal di rumah – sebaiknya Anda tidak membeli barang-barang berikut ini di bandara.
1. Barang Bebas Pajak
Barang bebas pajak tak selalu murah. Mungkin sesekali ada harga promo untuk rokok atau minuman beralkohol, namun sebagian besar barang lainnya harganya lebih murah saat membelinya di kota asal atau secara daring. Sebelum membeli, ceklah kembali harga normalnya di Internet.
2. Air Kemasan
Air minum dalam kemasan harganya bisa sekitar Rp 20.000 per botolnya di bandara. Kalau sedang kehausan, mungkin Anda tak ragu untuk membelinya – namun jumlah ini bisa bertambah bila Anda mesti membelinya untuk anggota keluarga yang lain, atau mesti transit lama untuk menunggu penerbangan selanjutnya. Untuk menghemat, sebaiknya bawa botol yang bisa diisi ulang secara gratis melalui keran atau fasilitas isi air minum yang sudah banyak disediakan dalam bandara.
3. Bahan Bacaan
Majalah merupakan salah satu barang yang biasanya dibeli turis untuk melewatkan waktu. Namun tahukah Anda harga yang dijual di bandara biasanya jauh lebih mahal ketimbang membelinya di toko buku atau kios koran? Sementara untuk buku – di satu sisi, pilihannya cenderung terbatas dibandingkan di toko buku, sementara di sisi lain, bisa saja Anda menemukan buku baru atau karangan penulis favorit. Sebaiknya, bawalah bahan bacaan sendiri – terutama bila transit dalam waktu lama di bandara – namun terkadang sah-sah saja mampir ke salah satu toko buku untuk mengintip koleksinya.
4. Mata Uang Asing
Menukar mata uang asing merupakan salah satu hal yang Anda harus lakukan sebelum meninggalkan negara asal – karena itulah wajar bila sejumlah orang menukarkan uang mereka dengan mata uang asing di bandara untuk menghemat waktu. Namun, Anda tak bakal mendapatkan rate terbaik di bandara, selain biaya transaksinya sendiri saja sudah mahal – sehingga bila memang harus menukarnya, lebih baik mengambilnya dari ATM di negara tujuan.
5. Bantal Leher
Di bandara, harga bantal leher biasanya dinaikkan beberapa puluh persen untuk mendapatkan keuntungan tinggi, sehingga tak ada alasan untuk membelinya bila tak perlu. Bila membutuhkannya, sebaiknya membelinya di toko di kota asal atau memesan bantal tersebut secara daring sebelum keberangkatan.
6. Makanan
Selain kurang menyehatkan, mahanan bandara tarifnya mahal dan berbeda-beda tergantung terminal mana yang sedang Anda kunjungi. Sebaiknya bawa makanan sendiri dari rumah, atau beli dulu sebelum sampai bandara. Ada banyak kudapan dan makanan yang bisa lolos dengan mudah dari pemeriksaan di bandara.
7. Parkir Bandara
Bila membawa kendaraan sendiri, sebaiknya cari tempat parkir di luar bandara, kemudian lanjutkan perjalanan ke bandara dengan naik shuttle atau moda transportasi lainnya. Biaya parkir bandara bisa membengkak dengan sangat cepat, terutama bila parkir di bandara besar.
8. Akses Wi-Fi di Bandara
Tarif Wi-Fi di bandara bisa mulai Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per jamnya, sehingga bila mesti mengakses Internet dari laptop, sebaiknya mencari koneksi Wi-Fi terbuka di dekat lounge penumpang first class, mampir di kedai kopi seperti Starbucks, atau menggunakan ponsel Anda sebagai hotspot bila punya banyak data Internet.
9. Headphone
Lupa membawa earphone atau headphone memang sangat menyebalkan, terutama bila Anda senang mendengarkan lagu atau memainkan games untuk meluangkan waktu. Daripada membelinya di bandara, disarakan untuk membeli perangkat tersebut di pesawat. Meski biasanya tak bermerek, produknya cukup berkualitas dan harganya jauh lebih murah.
10. Suvenir
Harga suvenir memang jauh lebih mahal di bandara ketimbang membeli di toko-toko suvenir biasa, karena terkadang bandara bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk secara eksklusif menjual barang buatan tangan yang unik. Karena itulah, selain membeli produk unik di bandara, disarankan untuk turut mendukung ekonomi lokal dengan membeli suvenir tersebut di pengrajinnya langsung.