Selain Trekking, Sentul Juga Punya Spot Lari Lintas Alam yang Seru

Dekat Jakarta, hanya sekitar 1,5 jam berkendara melalui Tol Jagorawi, Sentul menjadi lokasi baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin melakukan aktivitas di luar ruangan. Kian populer dengan aktivitas trekking menyusuri gua dan curug, Sentul dapat juga dipilih sebagai spot lari lintas alam (trail running) yang seru.

Berlatar kawasan pegunungan dengan hawa sejuk, pelari memilih Sentul karena ingin mencari variasi dan tantangan baru. Lari di jalanan kota yang cenderung landai dan mulus dirasa kurang memberi tantangan. Karena itu, inilah waktunya untuk menjajal trek lain sembari sekalian menikmati alam terbuka yang dirindukan setelah beberapa bulan tidak pelesiran.

Rute lari lintas alam di Sentul dapat melalui Taman Budaya Sentul, melewati gerbang masuk Gunung Pancar, Hutan Pinus, Pondok Pemburu, dan kembali ke Taman Budaya Sentul melalui Hambalang. Rute lari sekitar Sentul akan memakan jarak tempuh 21 kilometer.

Foto: Dok. Google Maps/Demen Melancong

Pelari disarankan melakoni trail running saat pagi hari, sekitar pukul 06:00 untuk menghindari keramaian. Lebih baik lagi jika dilakoni di hari biasa karena Sentul di akhir pekan makin ramai dikunjungi wisatawatan. Pilih juga sepatu lari anti-licin, serta baju dan sepatu yang nyaman saat melintasi hutan dengan vegetasi rapat.

Mulai dan Berakhir di Taman Budaya Sentul

Sebagai titik mula, dipilih Taman Budaya Sentul yang merupakan sarana rekreasi dengan pemandangan Gunung Pancar, Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Geulis. Di sini, Anda dapat memarkirkan kendaraan untuk kemudian memulai aktivitas lari lintas alam.

Lajukan langkah dari Taman Budaya Sentul menuju Gerbang Gunung Pancar yang akan melintasi trek jalan raya (Jalan Siliwangi, Jalan Bali Raya, Jalan Jungle Land, Jalan Gunung Pancar). Beberapa kilometer awal, pelari akan melalui trek beraspal mulus yang dapat dijadikan sebagai pemanasan sebelum bertemu jalur off-road.

Hutan Pohon Pinus

Mendekati gerbang masuk Gunung Pancar, mulai terasa jalur tanjakan dan pergantian pemandangan perkebunan. Semakin jauh berlari, deretan pohon pinusĀ akan menemani perjalanan dan terkadang menutupi sinar matahari yang mulai meninggi.

Ada baiknya beristirahat sejenak di sekitar Hutan Pohon Pinus. Dengan panorama yang fotogenik, pelari dapat memanfaatkan waktu untuk mengagumi suasana sambil sekalian mendokumentasikan momen. Hutan Pohon Pinus kerap dijadikan spot foto para traveler karena rupanya mengesankan seperti tidak sedang berada di Indonesia.

Jangan terlena dengan pemandangan pohon pinus, trek lari yang mesti ditempuh masih panjang. Kali ini, kamu dapat menembus jalanan pedesaan dan pemukiman penduduk. Variasi trek tanjakan dan turunan makin mendominasi, bahkan hingga masuk ke area hutan.

Foto: Instagram @ellyhusin

Walau ingin mempertahankan pace lari, tetap perhatikan langkah karena jalur lari akan melalui hutan bervegetasi rapat, dengan trek tanah yang dapat berubah menjadi lumpur yang licin di musim penghujan. Untuk itu, pertimbangkan waktu dan cuaca sebelum memilih kapan ingin lari lintas alam di sekitaran Sentul.

Tidak lama setelah itu, kamu akan menemukan jalur lari yang dikelilingi tanaman alang-alang yang rapat. Belum lagi ditambah trek menanjak yang sempit, tentunya jalur seperti ini yang diincar para trail runner.

Dengan tantangan trek yang terus menghampiri, pastikan untuk istirahat sejenak. Jangan memaksakan tubuh jika tidak sanggup, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali mencoba lari lintas alam. Pondok Pemburu adalah lokasi ideal untuk beristirahat. Di sini terdapat warung yang menjajakan minuman hangat, seperti teh, kopi, dan susu. Namun tetap perhatikan jarak aman ya saat bertemu dengan rombongan lari lainnya, dan usahakan jangan terlalu lama bersantai di sini.

Hambalang

Meninggalkan Pondok Pemburu, rute balik ke Taman Budaya Sentul tidak melewati jalur yang sama, melainkan melalui Hambalang. Treknya masih berupa jalur tanah tapi lebih lebar. Perhatikan sekitar saat berlari karena trek ini juga dilalui pesepeda off-road.

Jalur tanah mulai digantikan dengan jalan aspal, yang menandakan titik akhir tinggal sesaat lagi. Rute lari lintas alam di Sentul dapat menghabiskan waktu tempuh 7-8 jam, sudah termasuk istirahat dan foto-foto pemandangan yang ditemui sepanjang perjalanan.

Teks: Priscilla Picauly | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here