Satu Hari di Kanazawa, ke Mana Saja?

Dapat dengan mudah diakses dari Tokyo maupun Osaka, Kanazawa kian diminati wisatawan sebagai destinasi liburan karena mengingatkan akan Kyoto berkat suasananya yang tenang dan banyaknya tradisi kuno yang masih dilakukan para warganya. Menariknya, ibu kota Prefektur Ishikawa ini juga merupakan kota modern dan gemerlap, meski tak sepadat dan seramai Tokyo.

Kota ini juga mungil dan berbagai atraksinya dapat dengan mudah diakses – namun, kalau tak punya banyak waktu dan hanya berniat singgah di sini sebelum melanjutkan perjalanan mengeksplorasi Jepang, Anda bisa fokus menjelajah kawasan pusat kotanya. Beberapa atraksinya yang tak boleh dilewatkan adalah sebagai berikut.

Higashi Chaya District

Higashi Chaya District, atau Higashi Chaya-gai, adalah salah satu distrik chaya (kedai teh) terbesar di Kanazawa. Secara harfiah, distrik bersejarah ini berarti Eastern Teahouse District, karena dulu ada banyak chaya di sini dengan para geisha yang menghibur tamunya dengan tarian dan nyanyian. Tak heran bila banyak orang yang kemari merasa kawasan ini mirip dengan Gion di Kyoto dengan deretan bangunan chaya berusia hampir 200 tahun yang menghiasi jalanannya.

Kini sebagian besar bangunan tersebut telah beralih fungsi menjadi restoran dan toko suvenir, termasuk yang menjual segala pernak-pernik dari emas (Kanazawa memproduksi 99 persen dari daun emas di Jepang). Bila ingin mengunjungi chaya, wisatawan dapat menuju Ochaya Shima dan Kaikaro.

Ochaya Shima dibangun tahun 1820 sebagai tempat hiburan, dengan sake yang disuguhkan sebagai pengganti teh di malam hari. Di masa itu, geisha akan memainkan instrumen musik dan menemani para bangsawan mengobrol. Bangunan yang telah ditetapkan sebagai aset budaya penting Jepang ini masih dibiarkan seperti dahulu kala, dengan alat-alat musik seperti shamisen yang dipajang bersama dengan barang-barang dekoratif asli dan perlengkapan lainnya untuk menyajikan teh. Tamu dapat menikmati teh hijau dan penganan manis di sini, sembari membaca selebaran dalam bahasa Inggris yang menceritakan sejarah chaya tersebut.

Jangan lewatkan juga pertunjukan geisha di Kaikaro yang tersedia untuk publik mulai akhir Maret hingga pertengahan April, serta mulai Oktober hingga awal November.  Pertunjukan ini biasanya berlangsung malam hari dengan durasi sekitar 1,5 jam. Tersedia pula pemandu berbahasa Inggris yang akan menjelaskan budaya geiko dan memperkenalkan taiko (alat musik Jepang).

Akses: Distrik ini dapat diakses dengan Kanazawa Loop Bus (Right Loop) sekitar 10 menit dari Kanazawa Station dengan tiket 200 yen per orang. Turun di Hashibacho (RL5), lalu berjalan kaki selama lima menit. 

Omicho Market

Terletak sekitar satu kilometer dari Higashi Chaya-gai, Omicho Market merupakan pasar tradisional yang telah beroperasi lebih dari empat abad, sekaligus pasar terbesar Kanazawa sejak periode Edo. Awalnya pasar ini merupakan pemasok suplai makanan bagi warga Kaga dan setelah menjadi pasar umum pada 1904, pamornya terus meningkat dan kini berjuluk Dapurnya Kanazawa.

Ada sekitar 200 toko dan kios di sini yang menjual seafood dan produk lokal lainnya, seperti daging, sayur-mayur, dan penganan manis. Pasarnya bersih dan menarik untuk dijelajahi, dengan sejumlah seafood yang dapat dinikmati langsung di tempat. Tak hanya itu, kebanyakan orang juga datang kemari untuk mencicipi berbagai makanan khas Kanazawa, seperti kaisendon (donburi dengan topping seafood segar) dan kari Kanazawa yang sausnya berwarna cokelat pekat dan sangat kental sehingga bisa dinikmati dengan hanya menggunakan garpu.

Akses: Omicho Market dapat dicapai dengan 15 menit berjalan kaki dari Kanazawa Station. Opsi lainnya adalah naik Kenrokuen Shuttle (tiket 200 yen) dan turun di Musashigatsuji (S1). 

Kenrokuen

Kenrokuen di Kanazawa disebut-sebut sebagai salah satu dari tiga taman terindah di Jepang, bersama dengan Korakuen di Okayama dan Kairakuen di Mito. Karena itulah, bila berkunjung ke kota ini, sempatkan waktu setidaknya satu-dua jam untuk mengeksplorasi taman luas yang dihiasi kolam, air mancur, air terjun, patung-patung, dan deretan pohon pinus berusia ratusan tahun. Pepohonan ini terutama tampak unik dan fotogenik di musim dingin, karena di atasnya diberi semacam pelindung bernama yukiduri, atau jalinan tali yang mirip kerucut, untuk menahan salju tebal agar tidak merobohkan pohon.

Beberapa jalur pejalan kaki di sini mengarah ke dataran yang lebih tinggi, tempat pengunjung dapat melihat pemandangan taman secara keseluruhan. Ada pula deretan chaya di taman ini bila tertarik menikmati teh dan penganan manis tradisional Jepang sembari menikmati panorama sekitar.

Akses: Kenrokuen dapat diakses dari Kanazawa Station dengan Kanazawa Loop Bus (turun di LL9 atau RL8) dan Kenrokuen Shuttle Bus (turun di S8).

Kanazawa Castle

Masih punya waktu untuk melanjutkan eksplorasi di Kanazawa? Bila ya, luangkan waktu untuk menuju Kanazawa Castle. Ada jalanan yang menghubungkan Kenrokuen dan Kanazawa Castle, di mana jalanan tersebut mengarah ke Ishikawamon Gate yang dikelilingi pohon sakura dan Sanjikken Nagaya (gudang) anggun yang bercat putih.

Konon, walau kastel sempat hancur terbakar beberapa kali, yang selalu tersisa adalah Ishikawamon Gate dan Sanjikken Nagaya. Tak heran bila kedua bangunan ini kemudian dinobatkan pemerintah sebagai aset nasional Jepang karena keautentikannya.

Dari sini, lanjutkan perjalanan menuju kastel untuk melihat bekas tempat tinggal Maeda Toshiie, salah satu jenderal di zaman Sengoku. Ia dan keluarganya pindah ke Kanazawa pada 1583 untuk kemudian bermukim di Kanazawa Castle. Dari rumah megah itulah ia dan keturunannya memerintah Kaga selama 280 tahun.

Kastel ini sempat digunakan sebagai markas tentara Jepang dan kampus Universitas Kanazawa. Selama pemerintahan keluarga Maeda, Kanazawa Castle dikelilingi parit dan gerbang berlapis-lapis sebagai pertahanan dari musuh. Atap dan dindingnya berhiaskan porselen putih sehingga tampak megah dan anggun bila dilihat dari kejauhan.

Kastel ini kemudian direnovasi pada 1996 dengan menambahkan Hashizumemon Gate dan Gyokuseninmaru Garden, taman yang memiliki kolam dan jalur berjalan kaki mengitari kolam. Di sini juga terdapat chaya bagi para pengunjung yang ingin minum teh dan mencicipi aneka penganan manis yang hanya tersedia di Kanazawa.

Akses: Kanazawa Castle dapat diakses dari Kanazawa Station dengan Kanazawa Loop Bus (turun di LL9 atau RL8) dan Kenrokuen Shuttle Bus (turun di S8).

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here