Gemas! Kuil Shinto di Kyoto Ini Didedikasikan untuk Kelinci

Bagi orang yang lalu lalang di depannya, Okazaki Shrine ini sekilas tak ada bedanya dengan bangunan lain di sekitarnya. Kawasan tempat kuil Shinto ini berada dipenuhi oleh jalan-jalan utama yang sibuk, gedung-gedung hotel bertingkat, dan lokasi konstruksi.

Namun, memasuki kawasan kuil ini, pengunjung akan mendapati banyak patung, motif, dan ukiran kelinci yang menggemaskan. Ya, bahkan dari depan kompleks kuil ini, pengunjung akan disambut dua patung kelinci penasaran yang seakan-akan sedang mengendus orang yang lalu lalang memasuki kuil.

Kuil ini sendiri sebenarnya didedikasikan untuk kami (dewa) Susanoo-no-Mikoto dan istrinya, Kushinadahime-no-Mikotoo. Susanoo-no-Mikoto merupakan pahlawan dalam mitos Jepang, terutama dalam cerita rakyat terkenal di mana ia menyelamatkan Putri Kushinada dari monster. Keduanya kemudian jatuh cinta, menikah, dan memiliki banyak anak.

Kelinci, yang terkenal karena siklus reproduksinya yang pendek dan mampu beranak banyak, adalah para pelayan dewa penjaga kuil ini, sehingga patung-patung kelinci terlihat di berbagai sudut kuil ini. Kelinci pun digambarkan pada ema (papan kayu kecil yang digunakan penganut ajaran Shinto untuk menuliskan doa dan permohonan), yang digunakan orang untuk menulis pesan dan mengungkapkan harapan mereka untuk cepat hamil, melahirkan dengan selamat, dan mendapatkan anak yang sehat.

Di tengah kompleks kuil ini juga terdapat deretan patung kelinci berwarna pink dan putih yang menghiasi pagar merah kecil. Bila tertarik membawanya pulang untuk suvenir, patung-patung ini juga dijual di toko kuil. Toko kuil ini juga menjual berbagai produk berbentuk kelinci lainnya, dari gantungan kelinci untuk keberuntungan, hingga patung-patung kelinci besar yang di dalamnya diselipkan secarik kertas keberuntungan.

Ingin mengunjungi kuil ini? Okazaki Shrine dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Marutamachi Street via Jingu-Marutamachi Station. Dari sini, wisatawan dapat sekalian mampir ke Philosopher’s Path (jalan sepanjang dua kilometer dengan deretan pepohonan sakura) dan Nanzenji Temple (salah satu kuil Rinzai Zen terpopuler di Jepang).

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here