Mencari yang Gratis di Tokyo

Tokyo adalah salah satu kota termahal di dunia, baik bagi penduduk lokal dan wisatawan. Namun, bukan berarti tidak ada kesenangan yang dapat dinikmati secara cuma-cuma di sini. Perluas daerah untuk dijelajahi dan nikmati banyak hal menarik di ibu kota Jepang tanpa mengeluarkan sepeser yen.

  • Menikmati Sakura di Chidorigafuchi Moat

Jika bepergian ke Tokyo saat musim bunga sakura bermekaran, Anda dapat menikmati hanami (melihat daun-daun merekah) gratis di sejumlah tempat. Salah satu yang terindah di Chidorigafuchi Moat yang membentang di sisi utara Tokyo Imperial Palace. Bawa bekal dan nikmati piknik menyenangkan bersama warga Tokyo lainnya atau mendayung perahu menyusuri sungai yang diapit deretan pohon sakura, namun Anda harus merogoh kocek sekitar 800 yen untuk menikmatinya.

  • Singgah di Kediaman Kaisar

Dari Chidorigafuchi Moat, beralih ke Tokyo Imperial Palace yang dibangun ketika pusat kekaisaran Jepang pindah dari Kyoto ke Tokyo akibat Restorasi Meiji. Bagian dalam istana tidak terbuka untuk umum, kecuali pada 2 Januari (perayaan tahun baru) dan 23 Februari (ulang tahun kaisar). Pengunjung dapat mengikuti tur gratis menyusuri Tokyo Imperial Palace selama 75 menit, di mana tur meliputi kunjungan ke Lotus Moat (Hasuikebori), Imperial Household Building (Kunaicho Chosha), dan Jembatan Niji-Bashi. Tur berlangsung pukul 10:00 dan 13:30 (kecuali Minggu dan Senin), yang tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, di mana pengunjung harus melakukan reservasi melalui laman sankan.kunaicho.go.jp.

  • Mencicipi Bir Gratis

Jepang memang ternama dengan sakenya, tapi bir Jepang juga tak kalah nikmatnya. Kunjungi Suntory Musashino Brewery yang berada dekat Stasiun Fuchuhommachi dan ikuti tur pembuatan bir di sana. Memang ada batasan jumlah pengunjung yang dapat mencicipi bir gratis, namun biasanya para staf Suntory Musashino Brewery murah hati untuk memberi sampel kepada pengunjung.

  • Bertemu 10.000 Patung Maneki Neko

Gotoku-Ji adalah kuil unik di kawasan Setagaya, yang memamerkan lebih dari 10.000 patung maneki neko alias patung kucing yang kaki depannya diangkat seperti sedang memanggil orang. Biasanya maneki neko terbuat dari porselen atau keramik dan dipercaya dapat membawa keberuntungan kepada pemiliknya. Kuil yang dapat diakses sekitar 30 menit dari Tokyo menggunakan kereta ini cukup tenar di media sosial dan dapat dinikmati secara cuma-cuma.

  • Menonton Lelang Ikan Tuna

Tsukiji Market dulunya menjadi tempat lelang tuna populer di Tokyo, namun kini pejalan dapat menyaksikan pemandangan unik ini di Toyosu Market yang berlokasi di Pulau Odaiba, yang dibangun khusus untuk mengakomodasi pelancong. Meskipun Toyosu Market dibangun dengan biaya besar, namun pelelangan tetap berlangsung gratis. Pejalan hanya harus tiba sekitar pukul 03:00 atau 04:00 karena ada kuota harian pengunjung yang boleh masuk.

  • Melihat Pesumo Berlatih

Beberapa pejalan mempunyai impian untuk melihat langsung pertandingan sumo yang kerap digelar sepanjang tahun di Tokyo, juga Osaka dan Fukuoka. Salah satu pengalaman luar biasa selagi bertualang di Negeri Sakura namun Anda mesti membayar tiket yang mahal. Bagi pejalan bujet, Anda masih dapat menyaksikan aksi para pesumo namun bukan di ajang turnamen, melainkan saat mereka berlatih di Ryogoku secara gratis. Sebelum mengunjungi Ryogoku, pastikan untuk mengecek jadwal latihan (hubungi +81-3-3666-7646) sebelum kedatangan, minimal sehari sebelumnya.

  • Mencari Ketenangan di Kuil Meiji

Di seberang Stasiun JR Harajuku, berjalanlah ke Kuil Meiji berlokasi di dekatnya, yang menjadi oasis di tengah Harajuku yang sibuk. Kuil ini dibangun pada 1920 dan selalu membuka pintunya 24 jam setiap harinya, tanpa biaya masuk. Susuri area kuil melewati gerbang torii yang menjulang tinggi dan dari situ Anda akan menemukan bangunan utama kuil.

  • Menikmati Stasiun Tokyo dari Dek Observasi

Stasiun Tokyo adalah salah satu bangunan tua di Tokyo, yang fasad awalnya berasal dari abad 20. Jika tidak sanggup menginap di Tokyo Station Hotel yang mewah, yang menempati sebagian besar bangunan stasiun yang asli, ada cara yang lebih murah, gratis, untuk menghargai arsitektur terbaik ini. Pergilah ke Kitte, pusat perbelanjaan yang bertempat di bekas markas Japan Post, di situ ada dek observasi yang dapat digunakan untuk mengagumi bangunan batu bata bersejarah sekaligus menyaksikan Shinkansen melaju cepat dari Stasiun Tokyo.

  • Menyusuri Nihonbashi yang Lawas

Di kawasan Ginza terdapat distrik tradisional, Nihonbashi, yang secara harfiah berarti jembatan Jepang di sisi utara Ginza. Jembatan yang dinamai sama dengan distrik ini merupakan penanda titik nol kilometer untuk jaringan jalan raya nasional di periode Edo. Kelawasan suasana di Nihonbashi tercermin dari toko-toko berusia ratusan tahun yang masih beroperasi, seperti toko tekstil Echigoya yang didirikan keluarga Mitsui, salah satu keluarga pedagang terkuat. Echigoya menjadi cikal bakal Mitsukoshi Nihonbashi, pusat perbelanjaan pertama di Jepang, yang juga masih beroperasi hingga hari ini.

  • Tur Menyusuri Kanal

Terletak di sisi timur Tokyo, Koto ward (sejenis kotamadya) diberkahi pantai indah dan suasana pusat kota yang tradisional. Di sini, pejalan dapat menikmati wisata naik perahu gratis menyusuri Kanal Yokojikkengawa. Setiap seminggu sekali, komunitas lokal, Wasen Tomo no Kai, menghidupkan kembali sisi autentik Jepang dengan mendayung wasen (perahu kayu tradisional Jepang) secara sukarela bagi pelancong. Untuk menikmati tur menaiki wasen yang berdurasi 10 menit ini, pejalan hanya perlu mengisi data diri di meja pendaftaran yang terletak di pintu masuk Shinsui Park, yang juga menjadi titik keberangkatan tur.

  • Mengenal Seni dan Kerajinan Periode Edo

Beberapa museum di Tokyo membebaskan pengunjungnya menikmati aneka koleksi tanpa pungutan biaya masuk, seperti Museum Edo Shitachimachi yang terletak di Asakusa. Museum ini didedikasikan untuk memperkenalkan seni dan kerajinan tradisional periode Edo (1603-1868). Anda akan menemukan furnitur, miniatur bangunan Edo, serta peralatan kerajinan dari zaman itu. Museum ini juga kerap mengadakan lelang, membuka kelas kerajinan tangan sehingga pejalan dapat membuat suvenirnya sendiri, serta beberapa menggelar pameran temporer.

Sebagai catatan, jika berada di Tokyo pada 1 Oktober, pejalan dapat mengunjungi kebun binatang, museum, dan taman kota yang terbuka secara gratis. Dikenal sebagai Tokyo City Day, inilah waktu terbaik untuk menikmati atraksi wisata di ibu kota Jepang secara cuma-cuma, walau begitu, Anda harus siap menghadapi kerumunan pengunjung.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here