Destinasi Liburan Impian Pelancong di 2021, Apa Saja?

Tel Aviv, Israel

Saat sejumlah negara sudah mulai membuka perbatasannya dan keinginan liburan semakin membuncah, orang-orang pun mulai tak sabar lagi untuk melewatkan waktu berkualitas bersama orang terkasih maupun mencoret daftar bucket list mereka. Lebih bagus lagi bila mereka dapat menikmati liburan tanpa khawatir terkena Covid-19, sembari membantu komunitas setempat di tujuan liburan mereka yang pariwisatanya sempat melesu karena pandemi corona.

Menurut Mike Harlow, General Manager Scott Dunn di Singapura, para pelancong juga tengah mempertimbangkan rencana perjalanan dengan durasi panjang, seperti liburan musim dingin di Lapland, Swediawisata satwa liar di Kanada untuk melihat ikan paus dan beruang grizzly, atau wisata bertema budaya selama seminggu penuh di Israel.

“Para pelancong secara umum ingin melakukan perjalanan pada 2021, dengan banyak di antara mereka yang memesan perjalanan untuk durasi yang lebih lama, atau mengambil kesempatan di tahun ini untuk merancangkan kunjungan ke destinasi impian yang memerlukan perencanaan lebih panjang. Tak hanya itu, permintaan akan privasi, serta kebersihan dan fasilitas kesehatan yang lengkap, juga semakin tinggi,” tambahnya.

Pemesanan untuk penyewaan pulau pribadi juga meningkat. “Pulau-pulau pribadi terbukti populer di kalangan para pelancong yang ingin menambahkan sedikit sentuhan mewah dalam liburan mereka, namun dengan keyakinan bahwa mereka berada di tempat yang aman dengan jumlah tamu yang terkontrol,” kata Jackson.

Bawah Reserve

“Destinasi seperti Maladewa, atau pulau-pulau pribadi di Asia seperti Bawah ReserveSong Saa Private Island, dan Amanpulo adalah beberapa di antaranya yang jadi favorit.”

Bermalam di Bubble atau Boks

Bagi yang lebih menyukai ruang sempit, atau mendambakan pengalaman menginap yang unik, bubble tent dan glass pod menjadi pilihan, terutama bila akomodasi tersebut menawarkan lokasi menakjubkan. Sebut saja gajah-gajah yang bakal melintas di depan Jungle Bubbles milik Anantara Golden Triangle Elephant Camp & Resort di Chiang Mai, atau matahari terbit dan terbenam yang spektakuler dari glamping Bubbletent Australia.

Tersesat di hutan belantara Norwegia juga menyenangkan. Kabin-kabin mobile Birdbox memungkinkan tamunya untuk tidur dalam kenyamanan modern dengan pemandangan fjord, gunung, dan hutan yang terhampar di depan mata.

Dapat Bepergian dalam Transportasi Pribadi

Menjauh dari keramaian tak hanya dimulai ketika tiba di tujuan. Sejumlah pelancong kini mencari operator perjalanan yang dapat menyiapkan transportasi dengan konektivitas tanpa batas, mulai dari dalam pesawat, mobil, hingga ke atas kapal.

Sebut saja layanan dari VistaJet di Malta. Setibanya di tujuan dengan pesawat pribadi, tamu akan langsung diantar dari ruang kedatangan VIP ke kapal pesiar privat di marina. Lain lagi dengan Air-Dynamic yang telah bermitra dengan Alexa Private Cruise. Operator ini tak hanya menyediakan pesawat carter dari Eropa dan Australia, namun juga kapal pesiar untuk mengeksplorasi Kepulauan Ionia, Yunani; Kepulauan Raja Ampat, Indonesia; atau Taman Nasional Komodo.

Eksplorasi ke Tempat-tempat Baru

Pada akhirnya, para pelancong yang sebelumnya mengisolasi diri di tempat-tempat terpencil pun akhirnya bakal menjelajah dunia luar untuk memuaskan hasrat bertualang mereka.

Kereta berkapasitas 12 kursi The Vietage yang diluncurkan 1 Juli lalu merupakan salah satu yang bakal populer tahun depan, dengan rute yang membawa penumpangnya melintasi pedesaan Da Nang dan Quy Nhon di Vietnam.

Di Amsterdam, sebuah restoran menawarkan pengalaman bersantap di rumah-rumah kaca di sepanjang tepian perairan Oosterdok. Setiap rumah kaca ini dapat menampung dua hingga empat orang dengan pelayan yang mengenakan pelindung wajah dan sarung tangan lateks. Ke depannya, bisa saja restoran seperti ini bakal populer di masa normal baru.

Tak hanya itu, jalan-jalan di taman juga bakal menawarkan pengalaman unik di masa depan, bila kota-kota dapat mengikuti desain taman Parc de la Distance yang diajukan studio Precht, Austria. Pejalan kaki dapat mendengar, tetapi tidak melihat satu sama lain, saat mereka berjalan di jalur berkerikil selebar 240 sentimeter yang dipisahkan oleh pagar tanaman selebar 90 sentimeter. Ini adalah solusi cerdik untuk kota-kota besar di mana lahan terbatas untuk ruang terbuka hijau.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here