5 Penyesalan Akibat Terlalu Menghemat Bujet

Penerbangan murah, lokasi hotel yang jauh dari pusat keramaian, bus ekonomi yang tidak nyaman dipilih atas alasan menghemat bujet. Namun, pilihan-pilihan tersebut memiliki risiko tidak sebanding yang akan memengaruhi suasana sepanjang perjalanan, yang pada akhirnya menyisakan rasa sesal.

Inilah lima penyesalan akibat terlalu menghemat bujet perjalanan.

1. Iming-iming harga tiket lebih murah menjadi alasan sebagian pejalan memilih penerbangan pertama untuk memulai perjalanan. Banyak yang berpikir sudah terbiasa bangun pagi untuk beraktivitas atau dapat melanjutkan tidur ketika di pesawat, namun justru ada hal lain yang terlupakan. Misalnya, Anda mesti menyediakan anggaran lebih untuk transportasi ke bandara, terlebih jika waktu keberangkatan sebelum transportasi publik beroperasi yang mengharuskan Anda menggunakan taksi yang tarifnya lebih besar. Belum lagi jika tiba di destinasi sudah mengagendakan rute perjalanan ambisius, padahal tubuh masih beradaptasi dengan perubahan suhu, zona waktu, dan tentu saja kantuk yang mendera karena kurangnya waktu istirahat.

2. Memilih koneksi penerbangan dengan jadwal ketat tentu sangat berisiko, yang sayangnya tidak terlalu dipikirkan pejalan karena tarif tiket terlihat lebih penting dibanding tertinggal pesawat lanjutan. Jangan memaksakan diri dengan memilih koneksi penerbangan dengan jeda 60 menit, minimal sisihkan jarak dua jam dengan penerbangan lanjutan demi kenyamanan.

3. Tiba di bandara, Anda langsung menuju halte bus atau stasiun karena transportasi publik menuju pusat kota jauh lebih murah, tapi apakah nyaman untuk dinaiki jika membawa koper besar, menggeretnya menuju tempat pemberhentian, dan tidak mengganggu penumpang lainnya? Tak apa jika naik taksi yang biayanya dapat disubsidi dengan bujet transportasi saat mengitari destinasi. Opsi lain, Anda bisa berbagi taksi dengan penumpang lain demi memangkas biaya.

4. Menggiurkan memang melihat harga penginapan di hostel tipe dormitory lebih murah dibanding harga tiket masuk atraksi wisata. Namun, malam-malam Anda akan dilalui bersama belasan orang asing yang memiliki pola dan gaya tidur yang sangat mungkin akan menganggu istirahat. Tentu ada banyak pilihan penginapan di destinasi yang dituju yang menawarkan kamar privat dengan harga bersahabat di dompet. Jangan terpaku pada satu-dua pilihan saja, eksplor situs-situs reservasi penginapan yang dapat dikurasi berdasarkan tarif kamar, lokasi, tipe penginapan, dan lain sebagainya.

5. Jika Anda berpikir mengantri untuk membeli tiket masuk di lokasi lebih menguntungkan dibanding membelinya secara daring, coba pertimbangkan lagi mengenainya. Dengan menambahkan sejumlah rupiah untuk biaya reservasi Anda bisa terbebaskan dari mengantri tiket yang akan menghabiskan waktu yang bisa digunakan untuk mengeksplor tempat wisata. Belum lagi Anda akan terlalu lelah dan tidak bergairah untuk menikmati atraksi karena terlalu lama mengantri.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here