Dunia mengenalnya sebagai pusat mode karena nama-nama besar dalam industri fashion, sebut saja Chanel, Dior, Saint Laurent, Givenchy, Hermes, Louis Vuitton, yang memang memulai debutnya di Paris, tepatnya di arrondissement (distrik) kedelapan. Kemajuan industri fashion ini di Paris didukung ketersediaan kain berkualitas terbaik di kota ini, yang bila ditilik sejarahnya, berhutang pada Raja Louis XIV yang mulai berkuasa pada 1643. Karena menyukai kemewahan, termasuk dalam hal berpakaian, sang raja membina seniman-seniman setempat untuk dapat menghasilkan berbagai barang terbaik untuk konsumsi pribadi maupun dijual ke luar negeri untuk mendatangkan devisa.
Tak heran, turis Indonesia yang berwisata keliling Eropa biasanya akan melewatkan waktu terlama di Prancis, terutama Paris, untuk berbelanja. Berbelanja di Prancis memang menyenangkan karena setiap kota dan kawasan menawarkan pesonanya sendiri, terutama yang memiliki produk khas setempat, seperti lavender di Provence atau keju di Auvergne. Itu semua masih ditambah dengan beragamnya pilihan tempat berbelanja, mulai dari outlet, department store, supermarket, toko-toko suvenir di sekitar tempat wisata, hingga pasar loak musiman, dan menjelang Natal, pasar-pasar Natal yang gempita.
Musim diskon hingga 80 persen di Prancis diregulasi Pemerintah, dan berlangsung dua kali dalam setahun. Tak hanya pakaian, namun produk-produk kecantikan dan perawatan tubuh; peralatan rumah tangga; hingga buku pun ikut didiskon. Di musim dingin, pesta diskon biasanya dimulai pada Rabu kedua di bulan Januari, sedangkan di musim panas mulai pertengahan Juni. Walau begitu, di luar program diskon tahunan tersebut, toko-toko tetap dapat menggelar program diskon sendiri. Jadi, bisa belanja di mana saja bila berkunjung ke Prancis?
1. Outlet Centre
Biasanya berada di luar kota namun dapat diakses dengan berbagai pilihan transportasi umum, alokasikan satu hari penuh untuk berkunjung ke outlet yang rata-rata dilengkapi fasilitas berupa lahan parkir memadai, mesim ATM, tempat bermain anak-anak, pusat informasi, kafe, dan restoran. Bila berada di Paris, harga berbagai produk desainer ternama dengan harga terjangkau dapat ditemukan di La Vallee Village yang berada tak jauh dari Disneyland Paris di Marne-la-Vallee atau 40 menit berkendara dari Paris atau naik kereta menuju Marne-la-Vallée – Chessy. Populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Paris, La Valle Village juga menyediakan layanan shuttle dua kali sehari, yaitu pukul 09:30 (dan kembali dari La Vallee Village pukul 14:00) dan 13:00 (jadwal kembali dari La Vallee Village pukul 18:45) dari Place des Pyramides dengan tiket dua arah seharga 25 euro (dewasa) dan 13 euro (anak-anak usia 3 – 11) yang dapat dipesan secara online di lavalleevillage.com. Outlet lainnya di luar Paris adalah McArthurGlen Roubaix yang merupakan konglomerasi terbesar dari factory outlet di kawasan Nord-Pas-de-Calais. Jangan lewatkan pula L’Usine Roubaix dan McArthurGlen Troyes yang menawarkan merek-merek premium di Troyes, sekitar 170 kilometer di timur Paris yang dengan mudah diakses naik kereta.
2. Factory Shop
Prancis memiliki factory shop yang khusus menjual barang-barang dari satu merek tertentu dengan harga miring. Penggemar keramik berkualitas terbaik, misalnya, dapat mengunjungi Royal Limoges di Limoges, Haute Vienne. Sedangkan juru masak dari seluruh dunia, bila berkunjung ke Prancis biasanya akan mampir Le Creuset Factory Outlet di 880 rue Olivier Deguise, Fresnoy-le-Grand, dekat St Quentin di utara Prancis, yang menjual beragam peralatan memasak. Pecinta sepatu akan dibuat kalap di Romans-sur-Isere, di dekat Valence, Lembah Rhone yang memiliki Marques Avenues dengan deretan toko sepatu dengan harga miring. Sedangkan bila berkunjung ke Lyon yang terkenal akan tradisi pembuatan sutranya, jangan lewatkan kunjungan ke Atelier de Soierie di 33 rue Romarin, tak jauh dari Hotel de Ville. Konon, kain-kain sutranya kerap dipesan perancang ternama di Paris.
3. Department Store
Pilihan tentu tak akan salah dengan mengunjungi tiga department store paling ternama di Paris, yaitu Le Bon Marche yang telah beroperasi sejak 1850-an dengan mengandalkan 5.000 lapak makanan gourmet; Printemps yang disebut-sebut memiliki toko kosmetik terbesar di dunia; dan tentu saja, Galeries Lafayette yang bertempat di gedung Art Nouveau tujuh lantai dan setiap Jumat pukul 15:00 menggelar peragaan busana dengan bahasa pengantar Ingris (reservasi dianjurkan melalui email ke welcome@galerieslafayette.com). Banyak yang berseloroh bahwa toko-toko terbaik di Paris tidak menjual pakaian, namun menjual gaya hidup. Berada di Paris, siapa pun akan menyetujui seloroh tersebut.
4. Vide-Greniers
Banyak kota kecil di Prancis, terutama setiap musim panas, menggelar vide-greniers atau semacam garage sale bagi para warga yang ingin menjual barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi, ketimbang memenuhi gudang atau loteng. Benda-benda yang dijual di sini mulai dari perabotan, pernak-pernik dekorasi rumah, mainan anak-anak, peralatan rumah tangga, yang sebagian memang langka dan berkualitas baik. Vide-greniers mudah ditemukan karena bila sedang digelar, plang berisi informasinya akan bertebaran di seantero desa. Selain itu, tak jarang ajang ini pun diselingi berbagai hiburan, seperti tarian tradisional, kembang api, dan pertunjukan seniman jalanan. Pusat informasi turis pun biasanya memiliki informasi mengenai vide-greniers setempat.
5. Pasar Loak
Prancis memiliki ratusan, dan bahkan ribuan, pasar loak, karena masyarakatnya menyukai barang-barang vintage yang biasanya dilatari kisah menarik dari pemilik sebelumnya. Namun tak seperti di tempat-tempat lain, harga-harga barang di pasar loak tidak bisa ditawar. Rata-rata pasar loak buka di akhir pekan karena penjualnya di hari-hari lain dalam seminggu berburu barang antik di desa-desa kecil di seluruh Prancis. Mereka mendatangi rumah-rumah dan mencari tahu apakah ada barang yang ingin dijual. Di Paris, pasar loak paling terkenal adalah Marché aux Puces di Saint-Quen yang buka Sabtu, Minggu, dan Senin.
6. Les Halles
Salah satu tempat terbaik untuk berbelanja, terutama produk makanan setempat, di Prancis adalah di pasar tradisionalnya yang bersih dan tertata rapi. Di setiap desa atau distrik biasanya terdapat setidaknya satu pasar yang menjual buah-buahan dan sayur-mayur segar, daging, ikan, roti, kue, minuman anggur, kudapan, serta bahkan mainan dan pakaian. Untuk mencicipi hidangan setempat, di sinilah tempatnya.