Di kawasan Amed, timur Bali, terdapat sebuah situs penyelaman yang namanya cukup dramatis, yakni Ghost Bay. Namanya yang unik ini diberikan oleh Wayan Suanda, Direktur Operasi Selam AMD-B, berdasarkan pengalamannya saat menyelam pertama kali di situs tersebut. Saat itu, ia menjumpai banyak ornate ghost pipefish dalam jumlah besar.
Sebagai situs muck diving, Ghost Bay merupakan salah satu destinasi andalan para penyelam dan penggemar fotografi makro bawah air. Situs ini menampilkan lanskap bawah laut yang unik dengan berbagai spesies makhluk kecil yang beradaptasi dengan baik di habitat lumpur dan pasir. Dari ghost pipefish dan lionfish yang eksotis, hingga mimic octopus dan stonefish yang mahir berkamuflase, setiap sudut Ghost Bay menyimpan keunikan tersendiri yang menunggu diabadikan.
Berawal dari Eksploitasi
Sejarah Ghost Bay sendiri memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya konservasi. Pada akhir 1980-an ketika pariwisata sedang dalam fase pertumbuhan yang cepat di Bali, konstruksi resor dan akomodasi lainnya meningkat pesat untuk menampung jumlah pengunjung yang semakin banyak. Namun, pembangunan ini memerlukan banyak bahan bangunan, termasuk semen, yang pada saat itu tidak hanya mahal, tetapi juga sulit didapatkan.
Sayangnya, untuk memenuhi kebutuhan semen ini, terumbu karang keras yang luas di Ghost Bay diambil dan digunakan sebagai pengganti mortar dalam pembangunan akomodasi dan restoran. Ironisnya, sumber daya alam yang merupakan rumah bagi beragam kehidupan laut ini diambil untuk membangun tempat-tempat yang akan ditempati oleh wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam bawah laut.
Hal ini menjadi kerugian besar bagi ekosistem bawah laut Ghost Bay. Terumbu karang yang diambil untuk keperluan konstruksi tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengancam habitat dan kehidupan makhluk laut yang berkembang biak di antara mereka. Dalam beberapa tahun, dampak dari eksploitasi ini menjadi nyata, dan kerusakan yang terjadi pada terumbu karang sangat signifikan.
Seiring berjalannya waktu, kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem bawah laut semakin meningkat. Upaya-upaya restorasi pun dilakukan, termasuk pemasangan struktur buatan sebagai pengganti terumbu karang yang telah hilang. Tujuan dari usaha ini adalah untuk menciptakan kembali habitat bagi kehidupan laut yang sempat terganggu.
Biota Laut
Salah satu daya tarik utama Ghost Bay adalah makhluk-makhluk langka yang sering kali sulit ditemukan di habitat lain. Ghost pipefish yang dan seahorse sering kali ditemukan di antara struktur buatan dan taman karang yang tersembunyi. Mimic octopus dan berbagai jenis frogfish juga menghadirkan atraksi unik dengan kemampuan mereka untuk menyamar dan menyerupai objek di sekitarnya.
Menikmati keindahan Ghost Bay membutuhkan perencanaan yang baik. Saat terbaik untuk menyelam di situs ini adalah antara Oktober hingga November, ketika kondisi laut paling tenang dan jarak pandang optimal. Bulan Mei hingga pertengahan Juli juga menawarkan kondisi menyelam yang baik. Namun, sebaiknya hindari periode ketika angin kencang dan gelombang besar terjadi.
Bagi para penyelam yang ingin menjelajahi Ghost Bay, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan operator selam yang berpengalaman. Informasi terbaru mengenai kondisi laut, cuaca, dan arah angin sangat penting untuk keselamatan dan pengalaman penyelaman yang optimal.
Selain itu, pemandu penyelam juga diperlukan untuk membantu menemukan makhluk-makhluk laut yang sangat mahir dalam menyamar. Dengan bantuan mereka, penyelam memiliki peluang yang lebih besar untuk melihat dan mengamati berbagai spesies yang hidup di Ghost Bay.