Jangan bilang sudah pernah ke Bali kalau belum pernah menyambangi pantai-pantai tersembunyinya yang masih sepi turis.
Tak seperti deretan pantai populer lainnya di Pulau Dewata yang dihiasi bean bag warna-warni atau dimeriahkan dengan alunan musik gempita, pantai-pantai terpencil ini menyuguhkan hamparan pasir dan perairan pirus yang terhampar di depan mata tanpa kerumunan turis.
Salah satunya yang merupakan pantai terbaik di selatan Bali adalah Pantai Nyang-nyang. Berada di balik tebing batu yang tinggi, pantai ini dapat dicapai dengan via Jalan Raya Uluwatu. Lokasinya tak jauh dari Pura Uluwatu, yakni sekitar 1,8 km saja.
Kalau kamu tinggal di kawasan Pecatu, kamu bisa menyewa sepeda untuk menuju pantai ini. Dengan naik sepeda, kamu tak perlu memarkirkan kendaraan di lokasi parkir di atas tebing. Pasalnya, ada akses baru yang memungkinkan kamu untuk mengayuh sepeda hingga sampai di tepi pantai.
Hal ini tentu berbeda dengan beberapa tahun lalu, ketika aksesnya hanya berupa ratusan anak tangga yang terjal dan membutuhkan perjuangan ekstra untuk melaluinya. Namun, meski minim tangga, jalurnya tetap curam, sehingga perlu kehati-hatian saat melintasinya. Pastikan pula sepeda dalam kondisi prima dan rem bekerja dengan baik.
Walau butuh usaha untuk mengakses pantai ini, setiap tetes keringat terbayar dengan pemandangan berupa pantai berpasir putih berlatarkan perbukitan dan lapangan rumput yang luas. Mata pun dimanjakan dengan gradasi warna air laut yang begitu memukau, terutama bila cuaca sedang cerah.
Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, ombak di pantai ini memang besar dan lebih cocok untuk kegiatan olahraga air seperti selancar. Namun kamu bisa berendam di kolam alami yang terbentuk di balik bebatuan karang. Sementara hamparan pasir putihnya yang berhiaskan karang bisa kamu manfaatkan untuk berjemur, bermain air, atau berlarian di tepinya.
Kamu bisa puas berfoto di sini dengan latar alam yang mengagumkan, terutama saat matahari terbenam. Spot-spot foto terbaiknya adalah di antara celah-celah tebing maupun di bangkai pesawat Boeing 737 yang ada di atas tebing (lokasi dekat parkir mobil). Yang disebut terakhir ini sedang dalam perbaikan, jadi kamu cuma bisa berfoto dengan latar bangkai pesawat. Kita tunggu saja sampai bangkai tersebut bisa diakses lagi ya!
Kalau ingin berlama-lama di sini untuk menikmati suasananya yang bagai pantai privat, kamu bisa membawa perbekalan sebelumnya untuk berpiknik atau bahkan berkemah di hamparan rumputnya. Pastikan menyiapkan sendiri barang-barang yang kamu butuhkan karena belum banyak fasilitas di pantai ini. Hanya ada toilet, kamar bilas, dan warung yang menjual aneka makanan ringan maupun minuman.
Buat yang gowes kemari, disarankan sudah naik ke atas sebelum pukul 18:00. Pasalnya, matahari terbenam di balik tebing, dan akses jalannya tidak dilengkapi penerangan, sehingga gelap dan bisa membahayakan.
Teks: Melinda Yuliani