Buat yang sering muncak di Gunung Gede Pangrango tentu sudah tak asing lagi dengan jalur Cibodas bukan? Jalur ini memang tergolong jauh, namun memiliki medan yang paling landai dengan banyak bonus spot wisata yang bisa kamu jumpai di sepanjang pendakian.
Makanya, jangan kaget bila estimasi pendakian bisa lebih lama dari perkiraan karena banyak berhenti di spot-spot tersebut untuk sekadar bersantai sambil menikmati pemandangan alam di sekitarnya. Tak sedikit pula yang datang berbekal kamera untuk mengabadikan keindahannya.
Lantas, spot apa saja yang bisa kamu temui di jalur Cibodas?
Telaga Biru merupakan spot pertama yang akan kamu jumpai setelah sekitar 30 menit trekking dari pos pendaftaran di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Seluas sekitar lima hektar, telaga yang berada di tengah hutan ini menyajikan suasana yang asri dan sejuk, membuat pendaki betah berlama-lama di sini.
Dari Telaga Biru, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Rawa Panyangcangan hingga sampai di persimpangan jalur. Satu mengarah menuju puncak Gunung Gede Pangrango, sementara yang lain ke Curug Cibereum.
Banyak wisatawan yang melalui jalur Cibodas hanya untuk menyambangi Telaga Biru dan Curug Cibeureum. Sementara pendaki lain biasanya memilih untuk melanjutkan pendakian ke puncak, baru nantinya pulangnya menyempatkan mampir ke curug tersebut.
Kalau memilih ke curug, kamu bisa memilih jalur yang lurus dan agak menurun. Setelah berjalan sekitar 300 meter, kamu akan menjumpai aliran air terjun setinggi 40 meter dengan hutan rimbun di sekelilingnya. Kolam yang terbentuk di bawahnya kerap dimanfaatkan untuk sekadar bermain air. Namun kalau tak tahan dingin, kamu bisa sekadar merendam kaki atau menikmati pemandangannya dari tepi curug.
Opsi lainnya, kamu bisa melanjutkan perjalanan dari Rawa Panyangcangan menuju sumber air panas selama sekitar 2,5 jam. Jalurnya tak lagi selandai sebelumnya, namun lebih terjal, selain menanjak dan memutar.
Mendekati Pos Air Panas, kamu akan melewati aliran air panas yang sempit dengan seutas tali sebagai pegangan dan jurang yang curam di satu sisi. Di ujung aliran, kamu akan menjumpai tempat istirahat maupun kolam kecil air panas tempat kamu bisa merendam kaki.
Setelah melepas lelah, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Pos Kandang Badak yang kerap difavoritkan untuk tempat berkemah karena lahannya yang dapat menampung puluhan tenda maupun sumber air yang berlimpah. Dari Pos Air Panas, kamu bisa mencapainya selama sekitar 2,5 jam.
Perjalanan menuju puncak dari Kandang Badak cukup lama, yakni 2 jam perjalanan. Nanti di tengah perjalanan kamu akan menjumpai persimpangan, kiri menuju puncak Gunung Gede dan kanan menuju puncak Gunung Pangrango.
Nah, kalau memilih ke puncak Gunung Gede, kamu akan menjumpai tanjakan ekstrem yang kerap dinamai Tanjakan Setan. Jalur ini sebenarnya bisa dilalui oleh pendaki pemula. Meski sangat terjal, sudah disediakan tali untuk memudahkan proses pendakian. Namun tetap berhati-hati melangkah saat melaluinya ya!
Sesampainya di puncak, kamu bisa menikmati indahnya puncak Pangrango maupun kepulan asap putih yang menguar dari sejumlah kawah. Banyak spot foto di sini untuk para pendaki yang ingin mengabadikan keindahannya. Silakan cari spot terbaiknya, tapi pastikan jangan keluar dari batas aman yang sudah dibuat oleh pihak pengelola taman nasional.
Teks: Melinda Yuliani