Bagi yang berdomisili di Tangerang dan sekitarnya, tak sulit menemukan jalur-jalur sepeda yang mulus di jalan raya hingga trek menantang melintasi jalan setapak dan kawasan perbukitan. Kamu bahkan bisa keluar kawasan untuk sekalian berwisata ke destinasi yang menarik.
Salah satunya adalah Curug Rahong. Walau sudah masuk wilayah Kabupaten Bogor, curug ini hanya sekitar 21 km jauhnya dari kawasan BSD. Lokasi persisnya di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg.
Kalau dirasa terlalu jauh bersepeda dari kawasan BSD, kamu bisa berkendara terlebih dahulu ke kawasan wisata Gunung Dago di Desa Cikuda Wanaherang, Kecamatan Parung Panjang. Setelah memarkirkan kendaraan di area parkirnya, kamu bisa langsung bersepeda menuju Curug Rahong.
Jalurnya akan melalui medan pasir yang berdebu, sehingga sebaiknya mengenakan masker dan membawa masker cadangan, siapa tahu kotor dan lembap saat di perjalanan. Berhati-hati jugalah saat di jalan, karena truk kerap melintas di jalur tersebut.
Barulah setelah melewati Kampung Kadaung, pemandangan berupa jalanan gersang dan berdebu akan tergantikan dengan pemandangan asri berupa hamparan sawah, perbukitan, serta aliran sungai yang jernih dan berbatu-batu.
Kamu bisa bersantai sejenak di sana sembari berfoto, sebelum melanjutkan perjalanan. Setibanya di area parkir Curug Rahong, kamu bisa membawa sepeda menuju lokasi. Namun ingat, tak semua medan bisa dilalui dengan bersepeda, sehingga kamu mesti siap menggotong sepeda.
Jalurnya akan melalui hutan dengan jalan setapak yang bersisian dengan aliran sungai. Sesekali, kamu harus menyeberangi sungai tersebut dengan batu sebagai pijakannya. Karena licin, pastikan mengenakan alas kaki yang tepat.
Setelah sekitar setengah jam, kamu akan tiba di kawasan air terjun setinggi 15 meter dengan bebatuan besar di sekitarnya. Kontur bebatuannya yang eksotis membuat air terjun ini menarik sebagai latar foto.
Kolam yang terbentuk di bawah aliran air terjunnya tak terlalu dalam, sehingga cocok untuk sekadar berendam kaki usai bersepeda, atau bahkan berenang. Di kawasan sekitar juga tersedia warung-warung sederhana untuk sekadar memuaskan dahaga atau mengisi perut.
Teks: Melinda Yuliani