RUCI Art Space kembali menghadirkan pameran yang menarik, kali ini dengan karya-karya dari Adine Halim, yang lebih dikenal dengan nama Aharimu. Berlangsung hingga 20 Januari 2025, pameran bertajuk ‘Figure A’ ini merupakan eksplorasi mendalam tentang tubuh manusia, yang dihadirkan bukan hanya sebagai subjek visual, tetapi juga sebagai medium tekstur, komposisi, dan warna yang dinamis, melampaui batasan seni figuratif tradisional.
Dalam karyanya, Aharimu menafsirkan ulang tubuh manusia sebagai bentuk yang terus berubah dan beralih antara keakraban dan ambiguitas. Melalui pendekatan ini, ia mengundang audiens untuk terlibat secara mendalam dengan elemen-elemen seperti warna, tekstur, dan bentuk. Baginya, tubuh manusia adalah ruang transformasi tanpa batas, yang dapat membawa pengalaman visual dan emosional yang lebih mendalam.
Pameran ini menghadirkan 25 karya yang mencakup lukisan, gambar, dan patung. Lukisan-lukisan Aharimu didominasi oleh penggunaan cat minyak yang dipadukan dengan teknik eksperimental. Ia memanfaatkan alat seperti spatula untuk melapisi cat secara tebal atau bahkan langsung mengaplikasikan cat dari tabung. Pendekatan ini menciptakan tekstur yang berani dan menghadirkan sensasi visual yang intim, berbeda dari metode konvensional yang ia pelajari selama pendidikan formal.
Inspirasi Aharimu datang dari berbagai sumber, mulai dari seni klasik hingga budaya populer. Manga dan animasi kontemporer menjadi salah satu pengaruh yang kuat dalam karyanya, sementara estetika surealis dan ekspresif dari karya seniman modernis Bali, Made Wianta, juga terlihat jelas. Selain itu, ia mengambil inspirasi dari impresionisme, terutama dalam eksplorasi warna yang cerah dan kontras, menciptakan suasana yang hidup dan dinamis di setiap karyanya.
Melalui ‘Figure A’ Aharimu menunjukkan bahwa dasar-dasar seni lukis klasik, seperti gambar figur dan lukisan alam benda, tidak harus kaku atau terjebak dalam tradisi. Sebaliknya, ia membebaskan prinsip-prinsip ini untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih fleksibel dan imajinatif. Bagi Aharimu, seni adalah medium eksplorasi yang menggabungkan keahlian teknis dengan pengalaman multidisipliner untuk menghasilkan karya yang autentik dan mendalam.
Sebagai seniman yang memiliki latar belakang pendidikan seni rupa formal, Aharimu telah menempuh perjalanan kreatif yang panjang. Ia menyelesaikan studinya di Nanyang Academy of Fine Arts Singapura, School of the Art Institute of Chicago, dan Visual Effects di Vancouver Film School. Pengalaman ini memberikan dasar teknis yang kuat sekaligus memperluas wawasannya dalam menciptakan karya seni.
Selain berkarier sebagai pelukis, Aharimu juga terlibat dalam berbagai proyek seni lain, termasuk video directing. Pengalaman lintas bidang ini semakin memperkaya pendekatan artistiknya, yang memadukan beragam disiplin untuk menciptakan karya-karya yang unik. Setelah lebih dari satu dekade berkarya, pameran ‘Figure A’ menjadi simbol pencapaian besar sekaligus tonggak penting dalam perjalanan kreatifnya.
Melalui ‘Figure A’, Aharimu berharap dapat menjangkau berbagai kalangan audiens. Dengan menggunakan figur manusia sebagai bahasa visual yang universal, ia ingin pamerannya menjadi pengalaman yang bermakna dan berkesan bagi siapa saja. Seni, baginya, adalah medium yang mampu menghubungkan orang dari berbagai latar belakang, menciptakan ruang dialog yang terbuka dan inklusif.
‘Figure A’ bukan hanya sekadar pameran seni, tetapi sebuah undangan untuk menyelami tubuh manusia dari perspektif yang segar dan berani. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati eksplorasi kreatif ini dan melihat seni rupa kontemporer dari sudut pandang yang penuh warna dan ekspresi.