Pameran Patung dan Aktivisme oleh Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso di Galeri Nasional

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran seni rupa 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso' yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024.
Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Galeri Nasional Indonesia tengah menjadi tuan rumah untuk pameran seni rupa bertajuk ‘Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso’. Berlangsung selama satu bulan penuh hingga 19 Agustus 2024, menyatukan karya dua pematung dari generasi dan latar belakang yang berbeda, menawarkan perspektif unik tentang seni dan aktivisme.

Dolorosa Sinaga, maestro patung dengan lebih dari empat dekade pengalaman, berkolaborasi dengan Budi Santoso, seorang pematung dari Yogyakarta yang telah menjadi anak didik dan kolega selama 24 tahun. Keduanya menghadirkan lebih dari 53 karya yang tidak hanya menonjolkan keahlian artistik mereka, tetapi juga pesan-pesan sosial yang kuat tentang hak asasi manusia, solidaritas, keragaman budaya, dan perdamaian.

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran seni rupa 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso' yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024.
Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Pameran ini dikuratori oleh Alexander Supartono yang menekankan bahwa karya-karya Dolorosa dan Budi adalah cerminan dari prinsip-prinsip kemanusiaan dan keyakinan mereka akan peran seni dalam perubahan sosial. Pengunjung dapat melihat eksplorasi dan eksperimen yang dilakukan kedua seniman dalam medium patung, serta bagaimana karya-karya tersebut menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan penting mereka.

Salah satu karya yang ditampilkan adalah ‘Mengapa Kau Culik Anak Kami’ (2024) oleh Dolorosa Sinaga. Patung ini merupakan remake dari karya aslinya tahun 1997 yang menggambarkan seorang ibu merengkuh anaknya yang dililit kawat besi. Dengan ukuran lebih besar dan material besi yang lebih keras, karya ini menyuarakan protes keras terhadap penculikan politik yang terjadi pada tahun 1996-1997​.

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran seni rupa 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso' yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024.
Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Budi Santoso, yang memulai kariernya sebagai magang di studio Dolorosa, juga menampilkan karya terbarunya ‘Kartini Muda’ (2024). Patung ini menggambarkan seorang perempuan muda yang penuh harapan dengan membawa tumpukan buku, menggambarkan masa depan yang lebih baik. Gaya Budi yang sering menggunakan modeling tanah liat sejak magangnya di studio Somalaing terlihat jelas pada karya ini​.

Selain itu, karya lain yang menarik perhatian adalah ‘Aku Kartini’ (2024) yang juga merupakan bagian dari seri yang sama dengan ‘Kartini Muda’. Karya ini menampilkan anak-anak perempuan berpose dengan kebaya, menunjukkan semangat Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan emansipasi wanita.

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran seni rupa 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso' yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024.
Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Dengan menghadirkan puluhan patung yang memadukan berbagai elemen material dan gaya, pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami lebih dalam tentang perjuangan sosial melalui seni. Karya-karya seperti ‘Menuntut Hak’ (2001) dan ‘Ibunda’ (2006) oleh Budi, misalnya, menggambarkan perjuangan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, dari calon ibu hingga pekerja.

Pameran ini juga memberikan kesempatan bagi Budi Santoso untuk pertama kali memamerkan karyanya di Galeri Nasional Indonesia, sebuah pencapaian penting dalam kariernya. Sebaliknya, bagi Dolorosa Sinaga, pameran ini adalah kesempatan untuk terus menyuarakan isu-isu sosial yang telah menjadi fokusnya selama bertahun-tahun​.

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran seni rupa 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso' yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024.
Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengapresiasi pameran ini sebagai hasil kerja sama jangka panjang yang tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga dialog antara guru dan murid. Hilmar berharap pameran ini membuka ruang dialog dan refleksi bagi publik yang mengapresiasi karya-karya mereka.

Selain pameran, berbagai program edukasi juga diadakan untuk meningkatkan partisipasi publik. Sebut saja lokakarya patung, lukis, dan cukil yang akan diadakan pada 27 Juli dan 10 Agustus 2024. Program-program ini dirancang untuk anak-anak, remaja, dan umum, memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkreasi.

Foto: Dok. Galeri Nasional Indonesia

Untuk mengunjungi pameran, pengunjung dapat melakukan registrasi secara daring melalui situs resmi Galeri Nasional Indonesia atau mengklik tautan ini. Informasi lebih lanjut tentang pameran dan program-program pendukungnya dapat diakses melalui akun Instagram @galerinasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here