Gunung Bedes, Gunung Rendah dengan Jalur Pendakian Menantang

Foto: Instagram @sigitrahmanto_

Menyuguhkan lanskap yang menawan, kunjungan ke Ponorogo tak hanya bisa diisi dengan wisata budaya, namun juga wisata alam. Di sinilah para pendaki bisa menggapai puncak-puncaknya untuk menikmati panorama Ponorogo dari ketinggian.

Dari sekian banyak puncak yang ada di Ponorogo, salah satunya yang populer adalah Gunung Bedes. Lokasinya ada di Dusun Buyut, Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, sekitar 32 km jauhnya dari pusat kota Ponorogo.

Foto: Dok. Google Maps/Yussuf Agil

Dinamakan Gunung Bedes karena dulunya merupakan habitat kera (bedes dalam bahasa Jawa berarti kera). Konon, kawanan kera tersebut kerap merusak ladang milik petani. Karena itu, warga setempat kemudian merusak habitat mereka dengan menyisakan sedikit bongkahan batu berbentuk mirip kursi di puncaknya.

Bongkahan batu di puncak tersebut kini menjadi daya tarik dari Gunung Bedes. Dari sini, pendaki dapat menikmati bentang alam Ponorogo dari ketinggian. Ditemani semilir angin sejuk, enggan rasanya beranjak dari sana.

Foto: Instagram @sigitrahmanto_

Panorama dari Puncak

Gunung Bedes sendiri bukanlah gunung berapi, melainkan berupa gunung batu dengan tinggi sekitar 650 mdpl. Puncaknya memiliki luas sekitar 10 meter persegi, dan dari sinilah para pendaki dapat menikmati keindahan alam sekitarnya dengan leluasa tanpa terhalang apa pun.

Spot ini juga kerap menjadi lokasi foto favorit. Deretan perbukitan dan pegunungan tampak berpadu dengan hutan, sungai, petak-petak sawah, dan rumah-rumah penduduk. Berlatar Gunung Bayang Kaki, waktu terbaik kemari adalah setelah musim penghujan ketika panoramanya serba hijau.

Foto: Instagram @septinovitas_

Saat menjelang senja pun pemandangannya tak kalah cantik, dengan matahari yang tenggelam di balik Gunung Tengah dan Gunung Poleng. Namun, tetap berhati-hati saat berfoto di batu ini karena langsung bersisian dengan jurang. Salah langkah sedikit saja, nyawa bisa melayang.

Perjalanan menuju ke puncak juga terbilang menantang karena sangatlah terjal. Selain itu, vegetasi yang didominasi semak belukar juga banyak menutupi jalur pendakian. Kalau perlu, ajak pemandu yang merupakan warga lokal biar aman dan tak tersasar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here