Jelajahi Keunikan Segenter, Desa Adat Suku Sasak di Lombok

Foto: Instagram @tobaccopeople

Desa Adat Segenter di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan merupakan salah satu destinasi wisata paling menarik di Lombok. Terletak sekitar 70 km jauhnya dari pusat kota Mataram, desa adat tertua di Lombok yang didiami oleh suku Sasak asli ini masih mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Budayanya tak hanya unik, namun di masanya desa ini bisa dibilang unggul dalam hal pengetahuan. Sejak dahulu kala, warga desa ini sudah mengenal dan menguasai ilmu tata ruang. Hal ini terlihat dari kearifan mereka dalam menata ruang pemukiman.

Foto: Instagram @julien.voyages

Seluas tiga hektar, Desa Adat Segenter terlindung oleh pagar di sekelilingnya dengan hanya satu pintu untuk akses masuk dan keluar. Memasuki wilayahnya, tampak berjejer rumah-rumah yang tertata apik.

Berbentuk persegi panjang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, sementara atapnya berupa ilalang. Lantai rumahnya sendiri masih menggunakan tanah liat yang dicampur dengan kotoran sapi. Hal ini terkait dengan tradisi warganya di masa lalu.

Foto: Instagram @david8mulhall

Saat belum ada plester semen, kotoran ini digunakan agar lantai yang berbahan tanah liat dapat merekat dengan sempurna. Kebiasaan tersebut terus dilakukan hingga kini agar lantai tak keropos. Selain itu, ada kepercayaan kalau kotoran tersebut dapat mengusir serangga dan menangkal serangan magis yang ditujukan kepada penghuni rumah.

Di dalam rumah umumnya terdapat dapur, tempat tidur, dan ruangan khusus yang berlantaikan kayu dengan posisi yang lebih tinggi. Ruangan tersebut biasanya dipakai untuk pengantin baru sampai hari ketiga. Bila tak ada lumbung di dalam rumah, ruangan tersebut dapat difungsikan sebagai gantinya.

Foto: Instagram @julien.voyages

Di bagian luar, tampak sebuah berugak yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu. Biasanya setiap berugak dibangun di tengah-tengah dua rumah yang berhadapan.

Berkunjung ke desa ini, kamu bisa melihat-lihat rumah tradisional tersebut sambil berinteraksi dengan warganya. Mayoritas warganya bertani dan berladang, sehingga desa tersebut tampak sepi di siang hari. Sementara sebagian warga yang lain membuat kerajinan anyaman dari bambu ataupun berperan sebagai pemandu untuk menemani wisatawan.

Foto: Instagram @indohoy

Dua Jam dari Mataram

Untuk mencapai Desa Adat Segenter, kamu bisa mengaksesnya melalui jalur pantai barat. Dari Mataram, perjalanan tersebut bisa kamu tempuh dengan dua jam berkendara. Kalau dari Senggigi, waktu tempuhnya lebih singkat, yakni sekitar 1,5 jam.

Ada baiknya datang kemari dengan menggunakan kendaraan pribadi atau mobil sewaan. Pasalnya, lokasinya cukup jauh dari pusat kota, selain angkutan umum yang terbilang minim.

Selain itu, kalau bisa jangan datang siang hari ketika sinar mataharinya begitu terik. Sebisa mungkin berkunjunglah di pagi sekitar pukul 08:00 atau sore hari sekitar pukul 16:00. Bawa pula bekal, baik untuk di perjalanan maupun setibanya di sana untuk berjaga-jaga bila kelaparan. Pasalnya, di dekat desa tersebut tak ada toko atau warung makanan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here