Selama dua tahun terakhir, ajang lari tahunan NusantaRun mesti berlangsung secara daring karena pandemi. Tahun ini, NusantaRun Chapter 10 kembali hadir dalam dua format, yakni secara luring dengan rute Blitar-Bromo, maupun daring untuk peserta luar kota yang tak sempat datang langsung ke lokasi.
Peserta yang tertarik mengikuti acara ini secara virtual dapat langsung mendaftarkan diri melalu JawaraVR. Periode pendaftaran paling lambat 1 Desember 2022. Biaya registrasi Rp150 ribu bila tanpa finisher tee, dan Rp300 ribu bila termasuk finisher tee.
Kemudian, periode berlarinya mulai 2 hingga 21 Desember 2022. Peserta mesti menuntaskan tantangan lari sejauh 123 km dalam waktu maksimal 20 hari dan maksimal 20 aktivitas lari.
Khusus kategori individu, peserta harus menempuh seluruh 123 km sendiri. Sementara untuk kategori kelompok yang terdiri empat orang, masing-masing peserta wajib menempuh jarak 31 km.
Hal ini berarti peserta individu mesti menempuh jarak minimal 6,15 km setiap harinya untuk dapat menuntaskan tantangan. Tentu saja penentuan jarak per hari maupun pemilihan rute dan rentang waktunya bebas. Masing-masing peserta dapat menyesuaikannya dengan kondisi fisik masing-masing.
Peserta cukup menggunakan akun Garmin Connect, Suunto, atau Strava yang terhubung dengan JawaraVR saat menyelesaikan tantangan. Tanpa salah satu aplikasi tersebut, hasil aktivitas peserta tidak akan tercatat di papan peringkat dan peserta tidak bisa mengunduh e-sertifikat.
Kampanye #AutisBerdaya
NusantaRun diinisiasi pertama kali pada 2013 oleh Christopher Tobing dan Jurian Andika. Selama delapan tahun terakhir, NusantaRun sudah menempuh jarak setidakn ya 872,5 km dari Jakarta hingga Jawa Timur.
Lewat kegiatan ini, NusantaRun ingin mempromosikan gaya hidup sehat maupun mengenalkan rute berlari yang indah. Mengusung kampanye #AutisBerdaya, NusantaRun juga mengajak peserta untuk menggalang donasi demi mewujudkan program layanan konsultasi daring gratis untuk anak-anak autis di Jawa Timur.
Teks: Melinda Yuliani
