Komunitas @runtoraja kerap menggelar ajang lari yang seru untuk para runners. Terbaru, komunitas ini mengajak pehobi lari untuk menyelesaikan tantangan Toraja Run Above the Cloud sambil menikmati keindahan alam yang disuguhkan dari Puncak Lolai.
Buat kamu yang belum pernah ke Tana Toraja, atau masih asing dengan nama tersebut, Puncak Lolai merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Toraja Utara. Lokasinya ada di Desa Benteng Mamulu, Kecamatan Kapalla Pitu, sekitar 10 km dari pusat kota Rantepao.
Berada di ketinggian 1.300 mdpl, banyak yang menyebutkan kalau Puncak Lolai bak negeri di atas awan. Pasalnya, dari sini kamu bisa melihat lautan awan putih yang tampak menyelimuti puncak-puncak bukit di sekitar Lolai. Pemandangan tersebut makin cantik saat matahari terbit, ketika sinarnya menerangi gumpalan awan tebal yang mirip kapas tersebut.
Dengan mengikuti Toraja Run Above the Cloud, kamu bisa menyelesaikan tantangan lari sejauh 10 km sambil merasakan sensasi negeri di atas awan. Rencananya, acara ini akan digelar pada Sabtu, 13 Agustus mendatang dengan pendaftaran yang dibuka hingga 25 Juli, atau sampai slot terpenuhi.
Karena pesertanya dibatasi, kamu bisa segera melakukan registrasi bila tertarik mengikuti ajang ini. Caranya, cukup isi data peserta yang ada di laman ini. Biaya registrasinya adalah Rp170 ribu per orang, sudah termasuk BIB, running jersey, maupun medali untuk finisher. Peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah senilai total Rp15 juta.
Toraja Run Above the Cloud merupakan bagian dari rangkaian acara Toraja Highland Festival 2022 yang digelar pada 11-13 Agustus dengan tema Taste of Toraja. Melibatkan sejumlah komunitas, dari lari, sepeda, seni musik, seni rupa, seni tari, dan masih banyak lagi, kegiatan lainnya yang digelar saat festival ini antara lain pameran UMKM, lomba foto, pentas seni, serta seminar dan pelatihan.
Didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Toraja Highland Festival 2022 diadakan untuk menghidupkan kembali pariwisata di Tana Toraja dengan melibatkan masyarakat sebagai penggerak utama ekonomi maupun desa sebagai pusat pertumbuhan. Semua kegiatan yang digelar akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Teks: Melinda Yuliani
