ROH Projects, galeri seni di Menteng, Jakarta Pusat, menghadirkan pameran tunggal dari seniman Syaiful Aulia Garibaldi, atau yang akrab disapa Tepu. Pameran ini merupakan pameran tunggalnya yang kedelapan setelah ‘Regnum Fungi’ (2012), ‘Abiogenesis: Terhah Landscape’ (2014), dan ‘Quiescent’ (2016).
Sang perupa kerap mengawinkan seni rupa dengan sains, terutama dari sudut pandang biologi. Sepengalamannya, jawaban atas pertanyaan untuk apa dan gunanya berkarya justru ia dapatkan dari lingkungan sains.
Misalnya, di pamerannya kali ini yang bertajuk ‘Tumbuh’, Tepu menampilkan karya-karya yang berawal dari pengamatannya akan rumput belulang (Eleusine indica) yang tumbuh liar di sekitar studio miliknya di Katapang, Bandung.
Hasil pengamatannya mengantarkan kepada penemuan akan alelopati, sebuah fenomena ketika suatu organisme terancam, ia akan mengeluarkan senyawa alelokimia untuk menyerang organisme lain yang tumbuh di sekitarnya. Alelopati yang dalam bahasa Yunani berarti ‘menderita bersama’ ini dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya untuk kelangsungan hidup organisme lain.
Namun bagi Tepu, fenomena ini justru merupakan cara ekosistem bertahan untuk melalui berbagai kondisi lingkungan. Ia juga kemudian berpikir bahwa fenomena alelopati ini bisa menjadi jalan untuk perkembangan budaya dunia.
Karya-karya yang ditampilkan di ‘Tumbuh’ hadir dalam beragam ukuran dan medium, dari cetak grafis, sapuan kuas di atas kanvas, instalasi, hingga video. Salah satunya yang menarik adalah deretan kubus transparan berisi akar rumput berlapis emas untuk menciptakan konduksi listrik bila dilihat dengan mikroskop elektron.
Ada pula video yang menampilkan perbesaran beragam spesimen biologis dengan skala mikroskopis. Lewat karya ini, Tepu ingin mengajak penikmat seni untuk melihat kerumitan lapisan dunia yang unik, bila mau memerhatikan dan melihatnya lebih dekat.
Menuju Galeri Orange, pengunjung bisa menjumpai setidaknya 4.100 hasil cetak tunggal dari akar rumput yang ia temukan di sekitar studionya. Saking banyaknya, susunan kertas grafis tersebut tampak memenuhi seluruh dinding ruangan. Hasil karya tersebut disandingkan dengan sejumlah lukisan berskala besar, yang salah satunya berukuran panjang 10 meter.
Pameran ‘Tumbuh’ berlangsung hingga 31 Juli 2022 tiap Selasa hingga Minggu pukul 11:00 hingga 19:00. Hari Senin dan libur nasional tutup. Kamu bisa mengakses pameran ini secara gratis, namun kapasitasnya terbatas hanya 150 orang per hari. Untuk reservasi, kunjungi goers.co/rohtumbuh atau klik tautan pada bio akun Instagram @rohprojects.
Teks: Melinda Yuliani