Wisata Bahari di Desa Mbuang-mbuang, Ada Taman Laut Kima dan Danau Ubur-ubur!

Foto: Dok. Google Maps/Bambang Nuki Wiradibrata

Saking luasnya Sulawesi, ada saja destinasi yang terlewat dalam daftar kunjungan saat mengeksplorasinya, terutama bila lokasinya terpencil dan jauh dari daratan utama. Padahal, ada beberapa tempat wisata yang patut dikunjungi, meski butuh perjuangan ekstra untuk mencapainya.

Salah satunya adalah Desa Mbuang-mbuang. Desa ini terletak di Pulau Salue Kecil yang merupakan bagian dari Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah. Luas daratannya sekitar 200 hektar dan hanya dihuni oleh sekitar 500 orang saja.

Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan, namun siap menjadi pemandu wisata untuk mengantarkan tamunya menjelajah kawasan tersebut. Beberapa bahkan menyewakan perahunya untuk berkeliling pulau, sementara yang lain menawarkan rumahnya untuk dijadikan homestay.

Pasalnya, desa ini memang memiliki sejumlah pantai berpasir putih dengan perairan jernih yang mengundang untuk diselami. Sebut saja Pantai Palanggang dengan bebatuan karang yang menjorok hingga ke perairannya, atau Pantai Pingo dengan hamparan terumbu karang yang tak jauh dari bibir pantai.

Foto: Instagram @ryankabakoran_b.o.z

Karena itu, menyelam menjadi aktivitas wajib saat berkunjung kemari. Selain melihat berbagai jenis terumbu karang yang masih alami, kamu juga bisa menjumpai Banggai cardinalfish yang hanya ditemukan di perairan Banggai, selain berbagai biota menarik lainnya.

Jangan lewatkan pula Taman Laut Kima yang merupakan salah satu destinasi wisata andalan Desa Mbuang-mbuang. Di sini, kamu bisa melihat beragam jenis kima, kerang raksasa pembersih laut yang sudah langka dan dilindungi di Indonesia.

Foto: Instagram @ekambingtangguh

Selepas wisata bahari, masih banyak aktivitas lain yang bisa kamu lakukan di Desa Mbuang-mbuang. Salah satunya adalah mengunjungi Danau Paisu Botangan, danau berair asin dengan luas sekitar 20 hektar.

Danau berair pirus ini merupakan rumah bagi ribuan ubur-ubur tak bersengat. Tanpa perlu menyelam pun, ubur-ubur tersebut dapat terlihat di permukaan airnya yang jernih. Pengunjung boleh berenang bersama ubur-ubur, asalkan tak mengenakan losion tabir surya dan menggunakan alat bantu renang, seperti kaki katak.

Foto: Instagram @nilamatsuna

Menjelang sore, kamu bisa mendaki Bukit Popisi untuk menikmati pemandangan lautan lepas maupun pulau-pulau karst di sekitarnya. Untuk mencapainya, kamu bisa naik perahu selama sekitar 30 menit dari Desa Mbuang-mbuang, kemudian mendaki anak-anak tangga yang sudah dilengkapi pegangan selama sekitar 10-15 menit.

Perjalanan menuju Desa Mbuang-mbuang cukup panjang, sehingga rencanakan perjalanan dengan baik saat ingin berkunjung kemari. Dari Jakarta, kamu bisa naik pesawat terlebih dahulu ke Makassar selama 2,5 jam, lalu dilanjutkan terbang ke Luwuk selama 1,5 jam.

Foto: Instagram @nanda_andriana

Setibanya di Luwuk, kamu bisa naik kapal cepat menuju Pulau Banggai selama sekitar tiga jam. Dari situ, lanjutkan perjalanan dengan speedboat menuju Mbuang-mbuang selama dua jam.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here