Berwisata sambil Berolahraga di Taman Macan, Makassar

Foto: Instagram @arnoldio

Makassar tak hanya menawarkan deretan wisata indah, seperti Pantai Losari yang terkenal dengan pesona matahari terbenamnya. Kota terbesar di Sulawesi Selatan ini juga menyimpan banyak situs bersejarah yang tersebar di seluruh penjuru kotanya.

Kalau kamu ingin berwisata sekaligus berolahraga, Taman Macan bisa menjadi alternatif. Terletak di Jalan Sultan Hasanuddin, taman yang berada di belakang Kantor Wali Kota Makassar ini menyimpan sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang perjuangan para pemuda Makassar dalam melawan kolonial Belanda.

Foto: Dok. Google Maps/Shuichi Akai

Walau dinamai Taman Macan, monumennya berupa patung harimau yang berdiri gagah dengan pose menyeringai. Banyak orang yang lalu-lalang di sekitarnya, namun hanya segelintir yang mengetahui makna keberadaan monumen tersebut.

Didirikan pada 1985 dan diresmikan oleh Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) kala itu, yakni Surono Reksodimedjo, monumen tersebut memuat nama-nama petinggi maupun wilayah gerakan Laskar Harimau Indonesia.

Foto: Instagram @fa.khi.ha

Menurut sejumlah catatan sejarah, Laskar Harimau Indonesia merupakan pasukan khusus dari kalangan para pemuda dan pelajar yang dibentuk di Makassar pada era perang kemerdekaan. Komandannya adalah Muhammad Syah, dengan Robert Wolter Monginsidi sebagai Wakil Komandan dan Maulwi Saelan sebagai Kelapa Staf.

Populer di masanya, para personel Laskar Harimau Indonesia ini memiliki strategi tempur khusus dengan pergerakan cepat dan sering berpindah tempat, sehingga kerap menimbulkan ketakutan dan kepanikan bagi pasukan Belanda. Meski akhirnya tak dapat memenangkan pertarungan, perjuangan para pahlawan tersebut tetap dikenang dan dibuatkan monumen agar jasanya terus diingat.

Foto: Instagram @khaerunnisaa

Taman Macan tak hanya menjadi lokasi menyimpan monumen bersejarah, namun juga memiliki fungsi sebagai taman kota. Di sinilah warga Makassar kerap menghabiskan waktu dengan berwisata maupun berolahraga.

Pepohonan yang teduh dan rindang membuat suasana taman tersebut semakin asri. Jalan-jalan setapak yang dibangun mengelilingi taman dapat dimanfaatkan sebagai trek joging. Kalau lelah dan ingin beristirahat, di beberapa titik terdapat bangku-bangku taman yang dapat digunakan untuk bersantai sembari menikmati semilir angin.

Foto: Dok. Google Maps/Samy Touw

Kalau lapar, di sekitar taman banyak terdapat penjaja makanan, dari camilan sampai makanan berat. Bahkan kawasan ini di malam hari berubah menjadi destinasi kuliner. Kamu bisa menikmati sederet jajanan khas Makassar yang kerap dijual di restoran terkenal, tentu saja dengan harga yang lebih terjangkau.

Fasilitas yang tersedia cukup memadai, dari toilet hingga musala. Pengunjung yang khusus datang kemari untuk menyambangi monumennya dan ingin mengenal sejarah Makassar di masa lalu juga dapat menyewa pemandu wisata. Sama halnya seperti taman-taman kota lainnya, masuk ke sini tidak dipatok biaya sama sekali. Jadi tak ada salahnya berkunjung ke Taman Macan selagi berlibur di Makassar suatu hari nanti.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here