Berada di Kabupaten Wonosobo, tepatnya di kompleks Pegunungan Gunung Api Dieng, Gunung Bismo tengah populer sebagai destinasi pendakian berkat keindahan alamnya yang masih asri. Gunung ini juga kerap dikunjungi sebagai opsi untuk menghindari antrean panjang di Gunung Prau, karena sama-sama menawarkan panorama Gunung Sindoro dan Sumbing.
Untuk mencapai puncaknya, ada beberapa jalur pendakian yang bisa dipilih, seperti via Silandak, Sikunang, Pulosari, dan Deroduwur. Namun, rute via Silandak lah yang biasanya diincar, karena medannya lebih mudah.
Saat ini, jalur via Silandak pun sudah dibuka meski masih PPKM Darurat. Namun tentu saja para pendaki mesti mematuhi sejumlah syarat dan ketentuan sebelum mendaki.
Pendaki dari Kabupaten Wonosobo tak perlu melakukan tes Covid-19, namun wajib membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan atau dokter di daerah asal. Sementara pendaki dari luar Kabupaten Wonosobo wajib membawa surat keterangan hasil negatif tes Covid-19.
Dilansir dari akun Instagram @gunung_bismo_silandak, base camp Gunung Bismo via Silandak beroperasi setiap harinya pukul 08:00 hingga 24:00. Sebelum memasuki area base camp, pendaki akan melalui proses pemeriksaan suhu tubuh, selain diwajibkan mencuci tangan dan mengenakan masker.
Biaya registrasi Rp25.000 per orang, sementara biaya penitipan motor Rp10.000. Saat registrasi, satu orang perwakilan dari kelompok mendaki wajib membawa fotokopi KTP atau kartu identitas lain.
Pendaki juga diminta untuk datang dalam keadaan sehat, selain disarankan membawa hand sanitizer maupun masker cadangan. Protokol lainnya yang wajib dipatuhi antara lain mengenakan masker, mencuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak.
Untuk aksesnya sendiri, kamu bisa mencapai base camp dengan berkendara sekitar 12 km dari pusat kota Wonosobo, atau dapat ditempuh dengan setengah jam perjalanan. Setelah registrasi, kamu bisa langsung berjalan atau naik ojek sejauh 2 km melewati perkebunan warga hingga tiba di Pos 1.
Dari Pos 1 hingga Pos 3, kamu akan berjalan melewati medan yang cukup menanjak melalui hutan pakis. Dari Pos 3 menuju Pos 4, tanjakannya akan semakin terjal, sehingga beberapa titik telah dipasangi tali rotan untuk berpegangan.
Setibanya di Pos 4, pendakian akan dilanjutkan melewati punggungan kaldera untuk mencapai puncak tertinggi. Di sanalah kamu bisa menikmati panorama Wonosobo yang indah. Jangan buru-buru turun, kamu bisa bersantai dan berfoto di sini sebelum kembali ke base camp. Hati-hati pula saat melangkah ya, terutama di musim penghujan ketika jalur menurun cukup licin.
Teks: Melinda Yuliani