Gowes Santai di Medan, Keliling Pecinan hingga Little India

Medan merupakan salah satu kota yang seru untuk ditelusuri dengan naik sepeda. Tak hanya menyaksikan bangunan bersejarah dan berfoto di depannya, kamu juga bisa bersepeda santai sambil berwisata kuliner.

Dengan sepeda, kamu bisa bebas berhenti di mana saja tanpa harus kesulitan mencari tempat parkir. Karena itulah tempat yang kamu kunjungi tentu lebih bervariasi, dan bisa saja merupakan hidden gem yang hanya diketahui warga setempatnya.

Tak cukup memang mengitarinya sejumlah destinasinya yang menarik dalam satu waktu. Karena itu, sebaiknya kamu fokus pada satu lokasi yang disukai dengan jarak yang tidak terlalu berjauhan agar tidak terlalu capai.

Biar lebih mudah, kami telah menyiapkan rute sepeda yang kamu bisa ikuti. Berikut detailnya.

Dari lokasi tempat menginap, kamu bisa memulai bersepeda ke Jalan Ahmad Yani yang berada di Kesawan, salah satu kawasan pecinan di Medan. Dulunya kawasan ini dihuni oleh etnis Melayu, sebelum kemudian datanglah orang-orang Tionghoa dari Malaka dan Tiongkok.

Tak heran bila kawasan ini memiliki berbagai bangunan tua dengan perpaduan berbagai budaya. Sebagian di antaranya masih tersisa hingga kini, dan sempurna untuk objek fotografi. Salah satunya adalah gedung PT PP London Sumatera Indonesia, atau yang sering disebut Lonsum. Dibangun 1906, bangunan bergaya Eropa akhir abad 19 ini sering menjadi objek maupun latar foto bagi wisatawan yang melewatinya.

Tak jauh dari sini, kamu bisa mampir sejenak di restoran legendaris Tip Top yang sudah beroperasi sejak 1934. Uniknya, menu-menunya masih mempertahankan menu lawas, seperti Huzaren Salad dan Bitterballen, dengan berbagai menu es krim sebagai pencuci mulut. Selain bersantap sambil bernostalgia, mata pun akan dimanjakan dengan pemandangan kawasan Kesawan yang klasik.

Lanjutkan gowes ke Tjong A Fie Mansion yang merupakan bekas kediaman seorang saudagar kaya asal Tiongkok. Bangunan ini menawarkan sekilas kehidupan orang kaya tempo dulu. Dibangun 1895, rumah ini penuh ornamen dan ukiran cantik yang bergaya Tiongkok, Melayu, dan Eropa.

Oh ya, bila masih lapar, di kawasan Kesawan ini banyak pula restoran legendaris maupun kedai kopi yang bisa kamu kunjungi. Sebut saja Soto Memeng dengan sajian sate yang disiram bumbu kacang dan kuah sate Padang, Soto Kesawan yang punya menu soto udang, hingga Bihun Bebek Kumango yang seporsinya bisa membuatmu kenyang karena isiannya melimpah.

Kelar berkeliling pecinan, kamu bisa bersepeda ke Little Indianya Medan yang berlokasi di Jalan Teukur Umar, KH. Zainul Arifin, dan Pagaruyung. Selain menyaksikan bangunan khas India, jangan lewatkan pula kulinernya yang lezat, seperti nasi biryani, martabak kuah kari, dan roti canai.

Bangunan paling mencolok di sini adalah Kuil Shri Mariamman, kuil Hindu tertua di Medan yang selalu ramai saat perayaan Depavali, Holi, dan berbagai upacara keagamaan lainnya. Gerbang kuil ini dihiasi sebuah gopuram atau menara bertingkat khas kuil-kuil Hindu di India Selatan.

Akhiri perjalanan dengan menuju Istana Maimun yang terletak di Jalan Brigjend Katamso, atau sekitar 3 km jauhnya dari Little India. Bangunan ini didirikan pada 1888 dengan memadukan gaya arsitek Melayu dan budaya Islam yang diberi sentuhan gaya Spanyol, Italia, dan India.

Dengan total jarak tempuh sekitar 4 km, rute di atas tak bakal bikin capai, dan akan menyenangkan karena bisa banyak berhenti untuk berfoto di spot-spot menarik, atau bersantap di tempat makan yang wanginya mengundang. Tentu saja bila masih kuat bersepeda, kamu bisa melanjutkan gowes ke destinasi menarik lainnya di Medan. Selamat mencoba!

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here