Candi Gedong Songo merupakan salah satu situs budaya di Indonesia yang memiliki lokasi unik. Letaknya di lereng Gunung Ungaran dan berada di ketinggian 1.200 mdpl. Tak sedikit wisatawan yang jauh-jauh kemari demi mengagumi keindahan bangunan di kompleks candi bersejarah tersebut dengan latar pemandangan alam yang eksotis.
Kompleks candi ini pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad kesembilan. Awalnya Raffles hanya menemukan tujuh buah candi sehingga ia menyebutnya sebagai Candi Gedong Pitu (pitu dalam bahasa Jawa berarti tujuh).
Kemudian seorang arkeolog Belanda bernama Van Stein Callenfels pada 1908 melakukan penelitian di sini dan kemudian menemukan dua candi lainnya, sehingga nama Gedong Pitu pun berubah menjadi Gedong Songo (songo dalam bahasa Jawa berarti sembilan).
Kini seiring berjalannya waktu, hanya tersisa lima candi yang berdiri utuh. Sementara sisanya berupa reruntuhan saja.
Uniknya, posisi masing-masing candi ini tampak berderet, dari Gedong Satu di bagian bawah, hingga Gedong Lima di bukit paling atas. Hingga saat ini, masih belum diketahui alasan penempatan candi tersebut. Namun ada yang menyebutkan kalau bangunan tersebut diletakkan berdasarkan hierarki kesuciannya, dengan candi di atas lebih suci dari candi di bawahnya.
Setinggi empat sampai lima meter, candi-candi tersebut memiliki bentuk khas candi Hindu dengan bangunan yang mengerucut ke atas. Di sekujur badan candi, kamu bisa melihat berbagai hiasan relief maupun pahatan yang unik.
Konon, Candi Gedong Songo ini dulunya digunakan sebagai tempat ibadah dan pemujaan. Hingga kini, kompleks bangunan tersebut masih dipakai untuk ibadah di hari tertentu, seperti Nyepi.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Gedong Songo cukup membayar tiket masuk sebesar Rp8.000 di hari biasa dan Rp10.000 di akhir pekan. Selama di lokasi, pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker sepanjang waktu.
Untuk aksesnya sendiri, Candi Gedong Songo bisa dicapai dari pusat kota Semarang dengan berkendara selama sekitar satu jam. Setibanya, pengunjung mesti berjalan kaki untuk mencapai tiap candi yang ada di kompleks tersebut. Jaraknya lumayan jauh dan terus menanjak, namun semua itu terbayar begitu tiba di titik tertingginya dengan pemandangan cantik yang merupakan perpaduan alam dan bangunan bersejarah.
Teks: Melinda Yuliani