Bila berkesempatan ke Turki, cobalah pengalaman seru di hammam alias pemandian komunal warisan Dinasti Ottoman yang telah berusia ribuan tahun ini. Namun, jangan mengira hammam sama dengan perawatan spa.
Bermula di zaman Romawi, dahulu masyarakat tidak memiliki kamar mandi di rumah. Karena itu, mereka kemudian pergi ke pemandian umum seminggu sekali. Di masa itu, di satu kota hanya tersedia satu hammam, sehingga jadwal mandi laki-laki dan perempuan pun dilakukan secara bergantian
Seiring waktu, hammam tak lagi menjadi tempat untuk membersihkan badan dan menjaga kebugaran. Pemandian ala Turki ini berkembang menjadi sarana untuk bersosialiasi, dan kemudian meluas lagi menjadi ajang pencarian jodoh. Ibu mencarikan istri bagi anak laki-lakinya, sementara para ayah menyeleksi calon suami bagi anak perempuannya.
Dinasti Ottoman kemudian menyempurnakan konsep pemandian umum ini dengan membagi ruangannya menjadi tiga bagian, yaitu hot room atau sıcaklık (ruang steam dan pijat), warm room (ruangan mandi), dan cool room atau soğukluk (ruangan untuk beristirahat setelah mandi sambil menikmati kopi atau teh Turki).
Buat yang tertarik mencicipi hammam, sesi ini biasanya ditawarkan dengan dua pilihan, yakni mandi saja, atau sepaket dengan pijat. Pilihan mandinya pun ada dua, yaitu mandi sendiri dan dimandikan.
Bila memilih mandi sendiri, pengunjung akan diberikan sejenis waslap kasar untuk menggosok badan. Bila memilih dimandikan, pengunjung perempuan akan dimandikan dan digosok badannya oleh ibu-ibu tua, sedangkan pengunjung laki-laki oleh bapak-bapak.
Tata Cara Mandi di Hammam
Sebelum memasuki hammam, pengunjung akan diminta melepas pakaian dan menutup bagian bawah tubuh. Opsi lainnya, pengunjung dipersilakan untuk mengenakan pakaian renang. Setelah itu, simpan barang lain di dalam loker, serta kenakan peştemal (handuk hammam) dan sandal yang sudah disediakan. Barulah kemudian ritual mandi pun dimulai di sıcaklık.
Sıcaklık biasanya memiliki kubah besar yang didekorasi dengan deretan jendela kecil, sehingga di siang hari, pengunjung bisa menyaksikan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam ruangan. Sembari bersantai dan mengeluarkan keringat di sini, kamu bisa mengagumi keindahan arsitekturnya.
Setelah sekitar 10-15 menit, kulit sudah siap untuk digosok. Kalau meminta dimandikan, kamu bisa memberi tahu bagian tubuh mana saja yang mungkin tidak perlu digosok.
Jangan bayangkan pijat setelah mandi adalah pijat seluruh tubuh. Pijat di hammam biasanya hanya 15- 30 menit dan hanya memijat bagian punggung dan leher.
Di sesi terakhir, kamu bisa menuju cool room untuk bersantai sembari membaca buku dan majalah, atau mengobrol bersama teman. Kegiatan ini bisa dilakukan sembari menikmati teh, jus buah, dan kudapan.
Hammam terdapat di setiap kota di Turki dan rata-rata tidak mahal, kecuali bila terletak di tempat wisata. Untuk sebuah pengalaman tak terlupakan, pilihlah hammam bersejarah karena dapat sekaligus mengagumi arsitektur khas Ottoman yang interiornya berhiaskan marmer cantik warna-warni.
Kebanyakan hammam di Istanbul adalah karya arsitek Ottoman terkenal bernama Mimar Sinan. Bisa juga memilih hammam yang ada di hotel-hotel yang biasanya menyediakan ruangan privat bagi setiap pengunjung.
Di Indonesia sendiri, kamu bisa menikmati hammam di sejumlah tempat spa. Salah satunya yang mengklaim memiliki hammam autentik adalah Hammam Spa di MesaStila dengan pilihan paket Arabian Nights atau Royal MesaStila Detox berdurasi 120 menit.
Teks: Melinda Yuliani