Gunung Kaba merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit di Bengkulu. Selain karena aksesnya yang mudah, yakni hanya 45 menit berkendara dari pusat kota Curup, jalur pendakiannya pun ramah untuk pemula.
Sering disebut Bukit Kaba karena tingginya hanya 1.938 mdpl, gunung berapi aktif ini punya dua jalur pendakian. Jalur pertama berupa jalanan tanah dengan pemandangan hutan lebat di sekitarnya. Sementara jalur kedua berupa jalanan beraspal yang berakhir di anak-anak tangga untuk mencapai puncak Bukit Kaba.
Jalur yang pertama dapat ditempuh dengan hiking sekitar dua hingga tiga jam. Namun pastikan mengenakan peralatan mendaki untuk memastikan keselamatan, minimal mengenakan pakaian yang nyaman dan sepatu khusus mendaki.
Medannya sendiri tak terlalu terjal, lebih mirip mendaki bukit ketimbang gunung. Di sepanjang perjalanan, kamu akan menemukan perkebunan warga, rimbunnya pepohonan, dan aliran air sungai kecil. Kalau beruntung, kamu bahkan bisa menjumpai siamang yang hidup bebas di sana.
Sementara jalur kedua dapat dicapai dengan kendaraan bermotor selama sekitar 2,5 jam. Karena kondisi jalanan yang rusak, sebaiknya memanfaatkan jasa ojek dengan tarif dua arah Rp100.000. Setibanya, kamu tinggal melalui ratusan anak tangga untuk mencapai bibir kawah di puncak Bukit Kaba.
Nah, kalau sudah sampai di puncak, jangan lewatkan berfoto dengan latar kawah indah yang berwarna pirus. Tepat di seberang kawah mati ini juga ada kawah hidup dengan kepulan asap putih yang bisa kamu foto dalam satu frame.
Pemandangan ini bakal lebih indah saat matahari terbenam ketika langitnya berwarna keemasan. Dari sini jugalah kamu bisa melihat pemandangan alam dan kota di sekitar Bukit Kaba dari ketinggian.
Biasanya saat hari libur, banyak pendaki yang berkemah di puncaknya untuk menyaksikan langit yang bertaburkan bintang di malam hari yang cerah. Karena itu, usahakan datang di hari biasa agar tak perlu berebut lahan dengan pendaki lain. Terlebih di masa pandemi ini tenda harus didirikan berjarak.
Pengelola Bukit Kaba juga akan mengawasi setiap pengunjung agar tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk selalu mengenakan masker dan membawa hand sanitizer sendiri. Suhu tubuh pun akan dicek sebelum memasuki kawasan pendakian.
Biaya masuk yang dikenakan di hari Senin hingga Jumat adalah Rp12.500 per orang, sudah termasuk asuransi kecelakaan. Sementara di akhir pekan dan hari libur nasional, biayanya Rp15.000 per orang.
Oh ya, sama halnya dengan gunung-gunung lain di Indonesia, Bukit Kaba ini juga menyimpan mitos yang beredar di kalangan masyarakat sekitar, salah satunya adalah keberadaan makhluk gaib yang menghuni beberapa tempat di gunung ini. Karena itu, warga setempat sering memberi pesan pada para pendaki yang ingin muncak di sini agar tak berkata kasar, bersikap sombong, maupun bertingkah laku tak sopan.
Teks: Melinda Yuliani