Singkat dan Menantang, Gunung Munara Bisa Jadi Destinasi Pendakianmu Berikutnya

Foto: Dok. Google Maps/Bayu Agung

Gunung Munara yang terletak di sisi barat Kabupaten Bogor ini lebih tepat disebut bukit, karena tingginya hanya 367 mdpl. Durasi pendakiannya pun singkat, sekitar 1 hingga 1,5 jam saja, selain lokasinya dekat dari ibu kota, sehingga menjadi destinasi alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk melepas lelah dan mendekatkan diri dengan alam setelah melewatkan rutinitas yang padat. 

Namun, jangan lantas meremehkan trek pendakian yang singkat ini. Jalurnya menawarkan medan terjal dan berbatu, yang tak kalah menantang dengan jalur pendakian di gunung-gunung lain yang lebih tinggi. 

Foto: Instagram @sigit_sugiyono

Pendakian dimulai dari base camp Gunung Munara, yang terletak di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Dari pusat kota Jakarta, jaraknya sekitar 50 kilometer, atau dapat ditempuh dengan dua jam berkendara. 

Setibanya, kamu dapat langsung memulai pendakian melalui jembatan sungai, permukiman, dan perkebunan warga. Medannya masih terbilang landai, hingga sekitar setengah jam kemudian ketika mulai menanjak melalui jalur berbatu. 

Mendekati puncak, jalurnya lebih terjal lagi, sehingga penduduk setempat pun telah menyiapkan tali tambang yang bisa digunakan untuk mendaki. Dataran di puncaknya pun tak luas, sehingga berhati-hatilah saat melangkah. 

Foto: Instagram @birxxi_

Setibanya di puncak, kamu dapat menikmati keindahan hamparan persawahan hijau, permukiman penduduk, hingga tebing-tebing di sekitarnya. Perjuangan mendaki pun serasa terbayar dengan pemandangan ini.

Karena durasi pendakiannya terbilang singkat, kamu tak perlu menginap atau mendirikan tenda. Pendakian bisa dilakukan di pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terik. Namun usahakan kembali ke base camp sebelum pukul 17:00 agar tak perlu menuruni gunung dalam kegelapan malam. Terlebih, medannya curam dan dirimbuni pepohonan, sehingga berbahaya bila dilalui tanpa pencahayaan yang cukup. 

Foto: Instagram @abee_aries

Perbekalan pun cukup bawa sebanyak yang diperlukan, karena di sepanjang jalur terdapat sejumlah warung yang bisa dijadikan untuk tempat melepas lelah atau menghilangkan dahaga. Jangan lupa pula untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, termasuk membawa hand sanitizer dan masker cadangan, selalu mengenakan masker, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak dengan pengunjung lain. 

Untuk mencapai lokasi, kamu dapat mengarahkan kendaraan ke daerah Rumpin, tak jauh dari Pasar Parung. Untuk memudahkan navigasi, kamu dapat memanfaatkan Google Maps, kemudian bertanya kepada penduduk sekitar begitu mendekati lokasi. Saat ini, pengelola mematok tarif masuk sebesar Rp10.000 per orang, belum termasuk biaya parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. 

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here