Setelah beberapa lama mesti menggelar pameran secara virtual, sejumlah galeri dan museum seni di Jakarta kini telah menyuguhkan pameran secara luring. Salah satunya yang tak boleh dilewatkan adalah pameran temporer di Galeri Nasional Indonesia.
Memamerkan lukisan karya maestro Affandi (1907-1990), pameran bertajuk Alam, Ruang, dan Manusia ini menampilkan 98 lukisan dalam bentuk proyeksi gambar bergerak (video mapping projection) dengan iringan musik atau suara. Total ada 28 proyektor yang memantulkan seluruh karya Affandi ini di seluruh sisi dinding.
Pengunjung dapat diam berdiri di depan lukisan tersebut untuk menikmatinya, atau berkeliling mengitari ruangan untuk melihat lukisan tersebut dari segala sudut. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat bebas memotret, asalkan tidak menggunakan flash.
Setelah melihat tayangan video mapping tersebut selama 30 menit, pengunjung dapat menuju ruangan selanjutnya untuk melihat 15 lukisan Affandi koleksi Galeri Nasional Indonesia yang mewakili perjalanan artistiknya dari periode 1940-an hingga 1970-an.
Terdiri beragam tema, mulai dari potret diri, potret keluarga, lanskap alam, hingga flora dan fauna, judul lukisan tersebut antara lain Barong Melis, Bunga Matahari 1, Ibuku, Pemakaman Raja Inggris, Pemandangan di Pegunungan, Pengemis, Perahu-Perahu, Pohon dan Andong, Potret Diri dan Pipanya, Sapi Lanang, Si Hitam dan Si Putih, serta Topeng (Barong Landung).
Pustanto selaku Kepala Galeri Nasional Indonesia berharap pameran ini mampu mengenalkan lebih dekat sosok Affandi sebagai maestro seni lukis Indonesia. “Semoga dengan adanya pameran ini, akan ada lebih banyak lagi pihak-pihak yang berinovasi dalam eksplorasi media, sehingga dapat menyajikan karya-karya seni rupa dalam suguhan yang menarik, kekinian, sekaligus informatif dan edukatif,” katanya pada pembukaan pameran secara daring, Senin (26/10/2020).
Pameran Imersif Affandi ini sendiri merupakan salah satu rangkaian acara dari Pekan Kebudayaan Nasional 2020 gelaran Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud melalui Galeri Nasional Indonesia, dengan dukungan dari Museum Affandi, OHD Museum, Indonesian Visual Art Archive, dan Indonesian Heritage Society.
Digelar hingga 25 November 2020 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pengunjung dapat mengunjungi pameran ini secara gratis dengan melakukan registrasi terlebih dahulu di situs resmi Pekan Kebudayaan Nasional (disarankan menggunakan Gmail).
Total ada enam sesi kunjungan setiap harinya, mulai pukul 10:00 hingga 17:00. Durasi masing-masing sesi adalah satu jam, dengan maksimal pengunjung per sesi adalah 20 orang. Pengunjung yang sudah pernah datang ke pameran ini juga boleh kembali lagi, asalkan saat registrasi menggunakan akun Gmail yang berbeda.
Teks: Melinda Yuliani