Berdiri di atas bukit di barat Lembah Kathmandu, Swayambhunath adalah kompleks kuil Buddha terpenting di Kathmandu yang sudah berdiri sejak abad lima dan terdiri beberapa bangunan, termasuk stupa berkubah yang megah. Setiap kuil di sini dihiasi dengan berbagai ornamen dan dekorasi, selain juga bendera doa warna-warni. Tampak fotogenik dari sudut mana pun, bukan hal ini saja yang menarik setidaknya 7.000 pengunjung tiap harinya ke kuil ini.
Situs Warisan Dunia UNESCO ini juga merupakan rumah bagi ratusan monyet yang dianggap suci oleh umat Hindu dan Buddha Tibet. Tak heran bila kuil ini kemudian dijuluki Monkey Temple.
Konon, monyet berjenis Rhesus macaque yang ada di kuil ini berasal dari kutu yang ada di kepala Manjusri, seorang Bodhisatwa (calon Buddha) Kebijaksanaan dan Pengajaran yang mengangkat sebidang tanah hingga menjadi bukit tempat Swayambhunath berdiri.
Mesti disucikan dan dilindungi dengan baik, bukan berarti monyet ini menjadi hewan yang ramah – mereka cukup agresif dan tak segan-segan mencuri makanan yang sedang dipegang pengunjung. Banyak di antara monyet tersebut juga terjangkit rabies, sehingga sebaiknya menjaga jarak atau membawa tongkat untuk mengusir monyet ketika menjelajah kuil.
Swayambhunath sendiri bisa dicapai dari sisi timur, di mana terdapat 365 anak tangga yang melalui bukit berhutan yang curam dan dipenuhi ratusan monyet. Bila berangkat dari Thamel, pusat turis sekaligus kehidupan malam di Kathmandu, anak tangga terdasar dari kuil ini bisa diakses dengan berjalan kaki sekitar 30 hingga 40 menit.
Perjuangan, memang, Namun, banyak pemandangan menarik bila Anda memilih untuk naik ratusan tangga. Pertama, Anda akan mendapati gerbang bercat terang dengan roda doa raksasa di bagian bawah tangga. Lalu, di sisi tangganya terdapat sejumlah patung berlukis Buddha dari abad 17 hingga awal abad 20.
Kalaupun tak ingin menaiki tangga, pengunjung dapat naik taksi ke sisi barat kuil, di mana dari sini hanya perlu mendaki beberapa anak tangga untuk tiba di puncak. Setibanya, Anda dapat menjelajah kuil sambil menikmati pemandangan Lembah Kathmandu dari ketinggian.
Di situs ini juga terdapat Harati Devi Temple yang didedikasikan untuk dewi Hindu yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit cacar dan melindungi anak-anak. Pura berbatu bata tersebut sangat populer di kalangan umat Hindu dan Buddha, terutama bagi para ibu yang mencari berkat untuk anak-anak mereka.
Swayambhunath paling menarik dikunjungi sebelum pukul 09:00 ketika masih lebih banyak peziarah ketimbang pelancong. Anda juga dapat mengunjungi Swayambhunath saat kuil ini menjadi lokasi digelarnya sejumlah festival, seperti Buddha Jayanti (April atau Mei) dan Losar (Februari atau Maret). Selama festival, banyak peziarah mengunjungi pura dan para biarawan membuat pola teratai pada stupa dengan cat berwarna jingga.
Teks: Melinda Yuliani