Jawa Tengah memiliki candi mirip Chichen Itza di Meksiko, situs peninggalan suku Maya yang dibangun pada abad ketujuh. Letaknya terpencil di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, atau sekitar 35 kilometer dari Solo.
Candi Sukuh sering disalahartikan sebagai candi porno karena banyak terdapatnya relief lingga dan yoni (lambang kelamin pria dan wanita). Padahal lingga dan yoni dalam kepercayaan Hindu merupakan lambang kesuburan dan di masa lalu orang datang ke candi ini untuk memuja arwah leluhur sekaligus memohon kesuburan.
Berbeda dengan kebanyakan candi Hindu, candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini tidak menghadap ke arah terbit matahari, melainkan ke arah barat. Dari segi arsitektur pun tak seperti candi lain yang menyimbolkan Gunung Meru, melainkan memiliki puncak piramida terpotong, selain terdapat teras bertingkat dengan satu anak tangga di tengah, serta sejumlah monolit dan patung besar yang mengelilinginya.
Tampilan trapesium yang sederhana pada Candi Sukuh ini pun menimbulkan berbagai teori. Salah satunya menyebutkan bahwa penguasa Majapahit mendirikan candi ini ketika kejayaan Hindu mulai memudar akibat masuknya Islam pada pertengahan abad ke-15, sehingga candi sengaja kembali menggunakan desain bangunan Megalitikum.
Sementara teori lain menyebutkan bahwa bentuk Candi Sukuh adalah bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air keabadian) dalam kitab Adiparwa, parwa pertama dari kisah Mahabharata. Piramida yang terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang puncaknya dipotong untuk mengaduk lautan mencari tinta amerta yang memberikan kehidupan abadi bagi peminumnya.
Dapat ditempuh dari Solo selama kurang lebih dua jam dengan mobil sewaan, Anda dapat melihat sisi lain kota yang kaya sejarah ini. Duduk-duduk di bangku yang dikelilingi teduhnya pepohonan sambil menatap candi berbentuk unik dengan latar pegunungan adalah sebuah cara unik untuk menikmati Solo.
Saat ini, Candi Sukuh sudah dibuka kembali dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan, termasuk mewajibkan penggunaan masker, menjaga jarak fisik antarpengunjung, serta membatasi jam berkunjung, yakni mulai pukul 09:00 hingga 15:00.
Akses: Maskapai yang melayani penerbangan dengan rute Jakarta-Solo adalah Lion Air, Batik Air, Citilink, dan Garuda Indonesia.
Teks: Melinda Yuliani