Terletak di Sulawesi Selatan, Taman Nasional Taka Bonerate dijuluki Kepulauan Macan karena bila dilihat dari udara, sejumlah 21 pulau yang ada di sini tampak bagai tutul pada spesies macan leopard. Topografinya sendiri terdiri dari gugusan gosong (pulau pasir) dan rataan terumbu luas yang membentuk pulau-pulau.
Di antara pulau-pulau tersebut terdapat selat sempit yang dalam dan terjal, sementara pada bagian permukaan rataan terumbu terdapat kolam-kolam kecil yang dalam. Karena terumbu karang tersebar di mana-mana – nama Taka Bonerate sendiri dalam bahasa setempat berarti hamparan karang di atas pasir – kapal yang memasuki perairan ini kadang tidak bisa keluar karena terperangkap perairan yang dangkal dan gugusan karang tajam bak gigi macan. Kondisi ini sering disebut warga dengan masuk ke mulut macan. Bisa masuk, belum tentu bisa keluar.
Karena berstatus taman nasional, penyelam hanya dapat menyelam di situs-situs tertentu, seperti di sekitar Taka Gantarang, Pulau Tarupa Kecil, Jinato, Pasitelu, dan Latondu. Tanpa perlu menyelam, salah satu atraksi bila menginap di Tinabo adalah belasan hiu karang jenis blacktip yang kerap berenang hingga ke tepi pantai. Pulau Tinabo sendiri tidak luas dan nama lengkapnya adalah Tinabo Besar, karena di seberangnya terdapat pulau kecil bernama Tinabo Kecil yang pasir putihnya menyilaukan mata.
Akses ke Taka Bonerate
Untuk mencapai Taman Nasional Taka Bonerate, Anda harus menuju Benteng di Pulau Selayar terlebih dahulu.
Caranya, terbang ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, kemudian dilanjutkan dengan naik pesawat ATR (dilayani oleh Wings Air) ke Bandara H. Aroeppala di Pulau Selayar. Durasi penerbangannya sendiri hanya 35 menit.
Opsi lainnya, Anda bisa naik taksi dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Terminal Mallengkeri selama sekitar 50 menit. Setibanya, naik bus menuju Benteng, Selayar dengan keberangkatan pukul 02:00 dan 09:00 WITA (tiket Rp150.000 per orang). Bus ini akan menuju Pelabuhan Bira, Bulukamba selama sekitar lima jam, lalu menyeberang ke Pelabuhan Pamatata, Selayar dengan feri selama dua jam, sebelum dilanjutkan ke kota Benteng sekitar dua jam.
Dari Benteng, tersedia dua pilihan rute untuk mencapai Taman Nasional Taka Bonerate, yakni Benteng-Tinabo dan Benteng-Jinato.
Untuk rute pertama, Anda dapat menggunakan mobil sewaan ke Pelabuhan Pattumbukan selama 1,5 jam. Kemudian naik kapal kayu jolloro ke Tinabo dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam, atau kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 1,5-2 jam. Di rute ini, Anda dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Tinabo. Penyelam pun bakal disuguhkan dengan sejumlah spot penyelaman di perairan sekitar Pulau Tinabo. Sementara penyuka budaya dapat mampir di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu untuk melihat lebih dekat kehidupan warga lokal di sini.
Untuk rute kedua, arahkan mobil sewaan ke Pelabuhan Pattumbukan selama 1,5 jam. Kemudian naik kapal kayu jolloro ke Tinabo dengan waktu tempuh sekitar 6-7 jam, atau kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 2-2,5 jam. Di rute ini, Anda dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Jinato dan Pulau Lantigiang. Pilihan spot-spot penyelaman ada di sekitar pulau ini, sementara penyuka budaya bisa ke Pulau Jinato, Pulau Pasitelu Timur, dan Pulau Pasitelu Tengah.
Waktu Terbaik dan Tiket Masuk
Rencanakan perjalanan dengan baik karena mesti menempuh jalur udara, darat, dan laut dalam satu waktu. Usahakan datang sekitar Mei hingga November dan September hingga November ketika laut sedang teduh.
Untuk masuk ke kawasan Taman Nasiona Taka Bonerate dikenakan uang masuk sebesar Rp5.000 untuk hari biasa dan Rp7.500 untuk hari libur. Untuk aktivitas lainnya, akan dikenakan tambahan lagi. Untuk snorkeling, tarifnya Rp15.000, scuba diving Rp25.000, selancar Rp25.000, berkemah Rp5.000, memancing Rp25.000, bersampan Rp25.000. Harga satu tiket berlaku per orang per hari. Pemesanan tiket dapat secara daring melalui laman ini.
Akomodasi
Ada beberapa penginapan yang dikelola Balai Taman Nasional Taka Bonerate, termasuk yang ada di Tinabo dengan bungalow tiga kamar dan pantai berpasir putih yang sering dilewati oleh bayi hiu karang jenis blacktip. Opsi lainnya adalah tinggal di homestay, dengan tarif menginap mulai Rp100.000 per hari.
Tip
Sebelum berkunjung ke Kepulauan Taka Bonerate, sebaiknya berkorespondensi dahulu dengan Balai Taman Nasional Taka Bonerate, agar mereka dapat menyiapkan transportasi dan akomodasi yang Anda butuhkan. Di situs tersebut juga terdapat daftar travel agent yang siap merancang perjalanan Anda.
Teks: Melinda Yuliani